Lalu bagaimana dengan jasamu pada kami sekeluarga. Mungkin bagimu, merupakan kewajiban sebagai kepala keluarga untuk menafkahi kami. Sesederhana itu, Tapi bagi kami? Bagi kami, semua yang kamu lakukan dan bagikan, itu adalah segalanya. Segalanya!
Aku menjadi emosional setiap kali mengingat itu.
Yah, setidaknya sekali dalam seumur hidupku, aku bisa memberi hadiah untuk ayahku. Meski tidak seberapa. Tapi, kupikir ayahku sangat bahagia menerimanya. Semoga itu menjadi kenangan indah untuknya di alam sana.
Ini juga pelajaran terakhir yang bisa kau ajarkan untukku. Tidaklah segalanya, diukur secara materiil. Bisa jadi sesuatu yang sederhana bagimu, tapi nilainya sangat berharga bagi orang lain. Oleh karena itu, tidak perlu banyak bicara, lakukan yang terbaik untuk orang-orang di sekitarmu.
Tidak hanya terhadap keluarga, tapi juga sesama manusia, terutama yang membutuhkan. Dengan apa? Seperti yang sering ayah contohkan, dengan berbagi, memberi dan menyantuni. Tidak perlu terlalu banyak berkata-kata.
Terakhir, mungkin tidak banyak yang bisa kulakukan untukmu lagi, Ayah, selain dengan berdoa. Tapi kuharap, bila Engkau di sana mungkin membaca tulisan ini. aku, adik dan ibu menyampaikan salam, “We love you, Dad!”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H