Mohon tunggu...
Faza Nailun
Faza Nailun Mohon Tunggu... Psikolog - Younger Mom

Merubah hobi sambat menjadi hobi baca dan nulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anak Autis Memiliki Hak yang Sama

19 Oktober 2020   20:06 Diperbarui: 19 Oktober 2020   20:10 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketiga, meluangkan waktu untuk mengajar. Anda akan membutuhkan banyak kesabaran saat mengajar anak Anda, tetapi ketika Anda mengetahui kebutuhan anak Anda, jangan terburu-buru memberikan kebutuhannya kepada anak Anda. 

Keterampilan bahasa mereka akan dikembangkan melalui item yang diminta daripada akuisisi otomatis. Begitu pula saat saling berkomunikasi tentang urusan sehari-hari. Bicaralah perlahan, dan beri anak Anda cukup waktu untuk memikirkan dan menanggapi kata-kata Anda. Anda juga dapat menambahkan isyarat yang sesuai dengan kata-kata Anda. Dan jangan lupa untuk memuji dan menghargai mereka karena telah belajar dari Anda.

Keempat, beralih ke binatang. Meskipun hewan tidak mengajari anak-anak berbicara, mereka dapat membantu anak autis berkomunikasi lebih baik dengan orang lain. Hewan peliharaan juga bisa mengurangi stres dan menenangkan anak yang terlalu bersemangat. Salah satu kendala dalam berkomunikasi dengan anak-anak ini adalah rangsangan dan kebisingan yang berlebihan. Hewan dapat menenangkannya dan membantunya fokus pada orang lain yang mungkin mencoba berkomunikasi dengannya. 

Hewan juga dapat membantu anak-anak ini merasa diterima. Misalnya, ketika anak-anak ini takut berbicara dan gagal, kehadiran hewan memungkinkan mereka untuk meyakinkan mereka. Dengan cara ini, di antara anak-anak yang mengalami kesulitan bersosialisasi dan berempati, hewan dapat membuka hati mereka dan meningkatkan kepekaannya terhadap perasaan orang lain.

Kelima, bantuan professional. Intervensi dini akan sangat membantu semua anak tunagrahita, termasuk anak autis. Semakin cepat mereka diperkenalkan ke terapi wicara, semakin besar kemungkinan mereka memahami bahasa dan berkomunikasi secara verbal. 

Para ahli memahami berbagai strategi untuk mendorong komunikasi, dan pertama-tama memperhatikan keterampilan bahasa yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Pengasuh dan pendidik belajar dengan terapis wicara bagaimana terus berlatih dan menggunakan keterampilan bahasa baru dengan anak-anak mereka. Anak autis membutuhkan dukungan tambahan untuk mengembangkan keterampilan komunikasi mereka. Terlepas dari status bicara anak, Anda dapat membantu anak autis berkomunikasi secara visual, berbicara bahasa tertentu, bersabar, dan melakukannya dengan bantuan hewan dan profesional di bidangnya.

Untuk para pembaca artikel ku yang membahas tentang autisme ini, pasti masih banyak sekali kekurangan. Semoga dapat memberikan manfaat untuk semuanya, pesan saya 'jangan adalagi deskriminasi autisme, semua memiliki kesempatan yang sama untuk hidup'.

Okeeee sampai jumpa lagiiii dengan artikelku yang selanjutnya hehe :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun