Terkadang, anak autis terlihat tidak responsif atau sensitif terhadap perasaan dirinya atau orang lain. Oleh karena itu, anak autis biasanya merasa kesulitan untuk berteman, bermain dan berbagi mainan dengan temannya, atau fokus pada objek atau topik di sekolah.
Ketiga, gangguan perilaku. Berikut adalah beberapa perilaku khas yang biasanya ditunjukkan oleh anak-anak autisme:
Marah, menangis atau tertawa tanpa alasan
Hanya suka makan makanan tertentu
Melakukan tindakan - tindakan berulang tertentu, seperti melambaikan tangan atau berbalik
Dll
Namun, gejala autisme tidak selalu buruk. Beberapa anak autis memiliki kelebihan atau bakat di bidang tertentu, seperti bisa belajar secara detail kemudian mengingat dalam waktu yang lama, dan tertarik untuk belajar seni musik dan seni lukis. Adaupun tips-tips untuk meningkatkan komunikasi dengan anak autis, cekidottt
Pertama, menggunakan visual. Untuk anak nonverbal, menggunakan gambar untuk visualisasi dapat membantu anak lebih memahami apa yang Anda katakan. Menggunakan gambar untuk saling berkomunikasi akan memudahkan anak untuk menanyakan apa yang mereka inginkan atau butuhkan.Â
Selain itu, kartu yang mengekspresikan emosi dapat membantu anak autis lebih memahami dan mengkomunikasikan emosi. Visi mendorong anak-anak untuk berinteraksi dengan orang lain, dan interaksi ini dapat berkembang menjadi bahasa. Dengan perkembangan teknologi, aplikasi untuk smartphone dan tablet dapat mencapai tujuan yang sama.
Kedua, memberi pemahaman dari suatu ucapan. Metode ini cocok untuk anak autis yang bermasalah dengan kosa kata fungsional. Bicaralah dengan jelas dan jangan ubah bahasa Anda. Karena anak-anak suka mengikuti kosakata, mereka tidak mengerti artinya saat mendengarkan dan berbicara.Â
Oleh karena itu, jangan gunakan ironi, frasa atau angka lain yang dapat membingungkan anak Anda. Ketika anak Anda sering mengatakan sesuatu dalam konteks yang tidak tepat, Anda perlu mencari ungkapan lain yang mudah dipahami.