Mohon tunggu...
Faza Faizatul Ummah
Faza Faizatul Ummah Mohon Tunggu... Guru - MAHASISWI IAIN JEMBER Jangan lupa follow instagram @fazafzh_

siapa yang bertahan dia yang kuat

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Rekontruksionisme

28 Mei 2020   07:35 Diperbarui: 28 Mei 2020   07:28 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamu'alaikum wr.wb.

Hallo man-teman ketemu lagi nih dengan artikel mingguanku dan termasuk artikel materi terakhir pada perkuliahan daring ku. Yang pastinya kalian tuunggu-tunggu. Semoga kita senantiasa dalam lindungan Allah swt. Dan bisa mencari ilmu bersama-sama dijalan Allah swt. Aamiin J

Sebelum dibaca jangan lupa ya like, comment, dan kalo perlu juga bisa dishare. Karena berbagi sesuatu yang bermanfaat sangat disukai oleh Allah swt. Langsung saja ya.....

Pengertian Filsafat Pendidikan Rekontruksionisme

Menurut bahasa Rekontruksionisme berasal dari kata rekontruks (bahasa inggris) yang berarti menyusun kembali. Sedangkan menurut istilah suatu aliran yang berusaha merombak tatanan susunan lama dengan membangun tata susunan hidup yang bercorak modern/baru.

Faktor munculnya aliran rekontruksionisme yaitu berawal dari kondisi masyarakat yang semakin meninggalkan sebuah tatanan dunia dalam bersikap.

Tujuan pendidikan

Berusaha untuk membina dan mencapai kesepakatan semua orang mengenai tujuan yang akan mereka capai.

Perlu adanya pembinaan kembali daya intelektual, spiritual yang sehat, dan kembali dengan nilai yang benar untuk generasi sekarang ataupun yang akan datang.

Tokoh pemikiran Filsafat Pendidikan Rekontruksionisme

  • George Count
  • Beliau lahir di Amerika Serikat, 9 Desember 1889. Beliau juga mempunyai peran dan jabatan yang sangat penting dalam aliran Rekontruksionisme yaitu Filsuf sosial dan pendidikan, ahli pendidikan di Amerika dan Rusia, advokat rekonntruksionisme dan masih banyak lagi.

  • Berawal dari terbitnya buku John Dewey tahun 1920 yang berjudul "Rekcountruktion in philosopy". Buku ini dijadikan gerakan oleh George Count dan Caroline Pratt pada tahun 1930 pada aliran Rekontruksionisme.
  • Mereka memunculkan gagasan dengan maksud ingin membangun masyarakat baru, yang dipandang pantas dan adil.

  • Beliau mempunyai beberapa karya yang terbit pada tahun 1932 salah-satunya yaitu "Dare the Schools Build new Social Order"  yang berisi sebuah pernyataan yang jelas tentang perlunya keterlibatan pendidik dalam menyelesaikan masalah sosial.

  • Melalui tulisannya tersebut, ia lalu mencoba mempertanyakan bagaimana sistem sosial dan ekonomi masyarakat pada saat itu, telah menjadi persoalan yang cukup mendasar bagi masyarakat. Maka George Count mengungkapkan bahwa pendidikan harus menjadi agen perubahan bagi rekontruksi sosial.

  • Konsep pendidikan
  • Pendidikan diperlukan untuk mengungkapkan konsepsi peradaban dan perumusan filsafat pendidikan yang dapat mempersiapkan para pendidik untuk mengatasi krisis sosial dan ketertinggalan budaya. Disini guru memegang posisi sebagai ujung tombak pengambil langkah pertama dalam tranformasi sekolah.

Tujuan pendidikan

  • Sebagai cara untuk membebaskan dan mengelola pikiran adalah mengekspresikan dari peradaban yang dilayaninya.

Fungsi pendidikan

  • Mengatasi krisis sosial dan ketertinggalan budaya

Proses pendidikan

  • Transmisi warisan budaya yang layak kepada anggota masyarakat yang belum dewasa.

Peran pendidikan

  • Menjebatani kesenjangan dan masyarakat.
  • Caroline Pratt
  • Gerakan ini lahir didasarkan atas suatu anggapan bahwa  kaum progresif hanya memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah yang ada sekarang.

  • Beliau mengungkapkan bahwa "nilai terbesar suatu sekolah harus menghasilkan manusia-manusia yang dapat berfikir secara efektif dan kontruktif.
  • Tujuan pendidikan
  • Berupaya mencari kesepakatan dan kerjasama antar manusia yakni agar dapat mengatasi tata kehidupan dalam suatu tatanan dan seluruh lingkungannya.
  • Paulo Freire
  • Beliau lahir di Brazil, 19 September 1921. Beliau berpendapat bahwa dalam pendidikan bukan memaksakan akan tetapi  memilih sesuai kesadaran masing-masing dan pendidikan memiliki tujuan yaitu membuka mata peserta didik supaya dapat menyadari realitas ddan tranformasi sosial.

Apapun yang kita jalanai selama ini, semoga ilmu yang didapat menjadi barokah bagi keilmuan dan kehidupan kita. Sekian terimakasih J

Wassalamu'alaikum wr.wb.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun