Mohon tunggu...
Fayza Indar
Fayza Indar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Administrasi Publik Universitas Jenderal Soedirman

If you can dream it, you can do it

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Reformasi Birokrasi Mendorong Peningkatan Pelayanan Transportasi Publik: Hadirnya Teman Bus Trans Banyumas

17 Juni 2022   07:13 Diperbarui: 17 Juni 2022   07:43 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Dok: Radar Banyumas

Seiring dengan perkembangan zaman, pelayanan publik di bidang transportasi dituntut untuk menghadirkan layanan yang memuaskan masyarakat. Pelayanan transportasi publik merupakan pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat sehari-hari. 

Masyarakat membutuhkan transportasi publik yang murah, aman, nyaman, dan cepat yang harus diwujudkan oleh pemerintah. Berdasarkan tuntutan inilah, diperlukan adanya inovasi dalam peningkatan transportasi publik yang diwujudkan oleh reformasi birokrasi pemerintah.

Birokrasi merupakan suatu bentuk organisasi atau lembaga sistem pemerintahan yang memiliki bentuk ideal dan rasional dengan hierarki dan struktur yang jelas untuk melaksanakan tugas administratif oleh pegawai pemerintah. 

Oleh karena itu, birokrasi memegang posisi kuat dalam penyelenggaraan pemerintahan melalui kebijakan. Birokrasi bertanggungjawab melaksanakan pekerjaannya untuk menciptakan hasil yang efisien, salah satunya pemberian pelayanan publik kepada masyarakat.

Berkaitan dengan pelayanan publik sebagai perwujudan kesejahteraan masyarakat, birokrasi memiliki kontribusi besar sekaligus memiliki tantangan besar dalam mencapainya. 

Birokrasi yang selama ini memiliki citra yang kurang bagus seperti pelayanannya lama, kinerjanya berbelit, adanya KKN, dan berbagai permasalahan lain yang membuat masyarakat terkesan enggan untuk berurusan dengan birokrasi. Dari permasalahan ini, tentunya tantangan besar yang harus dihadapi birokrasi ialah mampu melaksanakan kegiatannya dengan efektif dan efisien.

Untuk menghadapi permasalahan tersebut, dibutuhkan adanya reformasi birokrasi. Dilansir dari web Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, reformasi birokrasi merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintah dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). 

Reformasi birokrasi dilakukan untuk mencapai sasaran terciptanya birokrat yang berintegritas, berkinerja tinggi, dan melayani secara prima terhadap kebutuhan masyarakat.

Salah satu cara dalam reformasi birokrasi ini ialah peningkatan kualitas pelayanan publik melalui inovasi-inovasi yang dapat diberikan dan diterapkan untuk menghasilkan output kegiatan atau program yang memberikan dampak positif kepada masyarakat. Kualitas pelayanan publik yang dapat diberikan yakni satu di antaranya dengan menjawab kebutuhan masyarakat di bidang transportasi.

Transportasi umum terutama transportasi darat selama ini masih dinilai kurang memenuhi keinginan masyarakat. Terdapat sejumlah kendala atau kekurangan seperti kendaraan yang melebihi kapasitas, tidak tepat waktu, keamanan yang rendah, hingga fasilitas yang tidak memadai. Hal ini membuat masyarakat cenderung lebih memilih untuk menggunakan transportasi pribadi yang apabila penggunaannya terlalu banyak, dapat menimbulkan permasalahan seperti kemacetan, polusi udara, dsb.

Melalui reformasi birokrasi, pemerintah bisa meng-upgrade layanan transportasi yang diberikan kepada masyarakat guna mengatasi kendala tersebut. Didukung dengan adanya perkembangan teknologi, pelayanan transportasi publik harus bisa beradaptasi dengan lingkungan, seperti misalnya penggunaan aplikasi secara online maupun menerapkan cashless.

Belum lama ini, tepatnya pada Desember 2021, Pemerintah Kabupaten Banyumas bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Darat di bawah naungan Kementerian Perhubungan, melaksanakan acara peluncuran program Teman Bus dengan skema Buy The Service (BTS) di Pendopo Kantor Bupati Banyumas, Alun-Alun Purwokerto.

Kementerian Perhubungan memiliki program Buy The Service (BTS) yang merupakan pembelian layanan angkutan umum oleh pemerintah kepada operator angkutan umum swasta yang saat ini sedang dijalankan. 

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan memberikan subsidi 100% biaya operasional kendaraan, termasuk biaya pokok operasional armada. Program Buy The Service (BTS) ini dilaksanakan sejak tahun 2020 oleh Kementerian Perhubungan secara bertahap.

Hadirnya program Teman Bus di Banyumas juga turut didukung dan disambut baik oleh Bupati Banyumas, Achmad Husein. Dengan adanya potensi masyarakat yang familier mobilisasi dengan angkutan umum, Banyumas terpilih sebagai kota yang dikembangkan operasional program Teman Bus. 

Kehadiran program Teman Bus Trans Banyumas juga diharapkan untuk mendorong masyarakat agar beralih dari transportasi pribadi ke transportasi umum. Selain itu, dengan adanya transportasi umum yang memadai, dapat menghilangkan budaya lalu lintas transportasi umum yang ugal-ugalan dan tidak tertib.

Program Teman Bus Trans Banyumas ini sudah mulai beroperasi. Terdapat 3 koridor yang akan melayani masyarakat di Kabupaten Banyumas, yaitu: (1) Koridor 1: Pasar Pon-Terminal Ajibarang dengan jarak tempuh 39 km, (2) Koridor 2: Terminal Notog-Terminal Baturaden Bawah dengan jarak tempuh 48 km, dan (3) Koridor 3: Terminal Kebon Dalem-Terminal Bulupitu dengan jarak tempuh 47 km. Dengan jumlah armada sebanyak 52 unit dan 125 SDM, nantinya akan dialokasikan sebesar 10% untuk melayani masyarakat berkebutuhan khusus. Dalam operasionalnya, Teman Bus Trans Banyumas ini akan melayani jarak antar bus sejauh 12 menit.

Sejak awal operasionalnya, Teman Bus Trans Banyumas tidak dipungut biaya sama sekali. Layanan gratis ini diberlakukan bahkan hingga beberapa bulan dengan tujuan mengkampanyekan dan menarik minat masyarakat untuk mencoba menggunakan transportasi yang sudah disediakan. 

Untuk selanjutnya ketika peraturan BNPB sudah terbit, rencana tarifnya ialah sebesar Rp2.000 untuk mahasiswa/pelajar, dan Rp3.500 untuk masyarakat umum. 

Armada yang canggih pada Trans Banyumas sesuai Standar Pelayanan Minimum dilengkapi oleh beragam fasilitas yang memberikan rasa nyaman, seperti penggunaan AC, CCTV, sensor alarm pengemudi, penyaring udara, tempat sampah, tempat duduk prioritas, larangan merokok, pintu darurat, alat pemadam api, hingga rak sepeda untuk alat transportasi intermoda.

Selain itu, program ini juga berbasis teknologi aplikasi yang dikelola dan dimonitor melalui sistem operasional dan pemeliharaan, serta pengelolaan keuangan dan SDM dengan digitalisasi. 

Untuk penggunaan layanan Teman Bus Trans Banyumas ini juga menggunakan aplikasi yang dapat di download yaitu aplikasi Teman Bus. Penumpang dapat menunggu Trans Banyumas di halte-halte yang tersedia, dan ketika naik akan disediakan tempat scan barcode sebelum duduk. 

Barcode tersebut didapat dari aplikasi Teman Bus ketika sudah mendaftarkan akun. Selain menggunakan aplikasi, layanan Teman Bus Trans Banyumas juga bisa di scan dengan kartu trip cashless seperti e-money, brizzi, flash, dsb. yang dapat dibeli dan diisi saldo pada toko retail seperti Indomaret. 

Dengan sistem digitalisasi seperti ini, secara tidak langsung masyarakat juga akan lebih sadar dan melek dengan penggunaan teknologi. Masyarakat bisa belajar dan beradaptasi dengan penggunaan teknologi sesuai perkembangan zaman. Sistemnya juga menjadi cepat dan mudah.

Kini, setelah kurang lebih 6 bulan operasional Teman Bus Trans Banyumas, penyelenggaraan transportasi publik ini menjadi lebih baik. Sebagai penumpang dan orang yang bermobilitas akan merasakan dampak dan manfaat dengan adanya Trans Banyumas. 

Hal ini juga turut dibuktikan dengan penggunaan Teman Bus Trans Banyumas yang diminati warga, terlihat dari penuhnya armada terlebih di hari weekend. Selain itu, fasilitas di dalam bus juga masih terjaga dengan baik dan nyaman.

Adanya inovasi program yang dilakukan melalui reformasi birokrasi oleh Kementerian Perhubungan dengan mengimplementasikan peningkatan kualitas pelayanan transportasi publik membawa benefit yang cukup banyak. 

Layanan program ini memberikan dan mampu mewujudkan perubahan transportasi publik yang profesional. Potensi yang diperoleh juga banyak didapatkan, seperti memudahkan warga berkomuter atau bermobilitas, mengurangi kemacetan, mengurangi polusi udara, mengurangi penggunaan BBM, menciptakan kendaraan atau transportasi yang ramah lingkungan, hemat dan ekonomis, serta transportasi yang aman dan nyaman.

Tidak lupa, budaya masyarakat juga terdorong berubah menjadi lebih maju akan penguasaan teknologi, terutama masyarakat di daerah. Program layanan ini juga menjadi bagian dari digitalisasi 4.0 yang mewujudkan smart city dan cashless society. 

Reformasi birokrasi inilah yang dibutuhkan dan mampu mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik melalui inovasi-inovasi. Diharapkan birokrasi-birokrasi dari bidang lain bukan hanya transportasi dapat ditingkatkan dan menjadi awal perubahan untuk menciptakan perubahan pelayanan publik kepada masyarakat secara lebih baik dalam rangka mewujudkan kesejahteraan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun