4. Kurikulum Spiral
Bruner memperkenalkan konsep kurikulum spiral, di mana materi pelajaran diperkenalkan pada tingkat pemahaman yang sederhana terlebih dahulu, kemudian secara bertahap diperdalam dan diperluas seiring dengan perkembangan kemampuan siswa. Dengan cara ini, siswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tanpa merasa kewalahan.
5. Pentingnya Konteks dan Budaya
Bruner menekankan bahwa pembelajaran tidak terjadi dalam ruang hampa, tetapi sangat dipengaruhi oleh konteks budaya. Ia percaya bahwa bahasa, norma, dan nilai-nilai budaya memainkan peran penting dalam cara individu belajar dan memahami dunia. Oleh karena itu, guru harus mempertimbangkan latar belakang budaya siswa dalam proses pembelajaran.
6. Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)
Bruner adalah pendukung utama pendekatan pembelajaran penemuan. Ia percaya bahwa siswa belajar lebih efektif ketika mereka aktif mencari dan menemukan informasi sendiri, daripada hanya menerima pengetahuan secara pasif dari guru. Pendekatan ini mendorong rasa ingin tahu, kreativitas, dan pemikiran kritis.
Pandangan Bruner tentang belajar memiliki implikasi yang signifikan bagi pendidikan. Berikut adalah beberapa penerapannya:
- Guru harus menciptakan lingkungan belajar yang mendorong eksplorasi dan penemuan.
- Pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif siswa.
- Penggunaan scaffolding dalam pembelajaran untuk membantu siswa mencapai potensi maksimalnya.
- Kurikulum harus dirancang secara spiral untuk memastikan pemahaman yang berkelanjutan dan mendalam.