Jerome Bruner (1915-2016) adalah seorang psikolog dan pendidik terkenal asal Amerika Serikat yang memberikan kontribusi besar dalam teori pembelajaran dan perkembangan kognitif. Ia percaya bahwa pembelajaran tidak hanya sekadar menghafal informasi, tetapi lebih kepada proses memahami dan membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan dan orang lain. Berikut adalah beberapa pandangan utama Bruner tentang belajar:
1. Belajar sebagai Proses Konstruktif
Menurut Bruner, belajar adalah proses konstruktif di mana individu membangun pemahaman mereka sendiri berdasarkan pengalaman dan interaksi. Ia menolak pandangan tradisional yang melihat siswa sebagai penerima pasif informasi. Sebaliknya, siswa adalah peserta aktif yang terlibat dalam proses pembelajaran.
 2. Teori Representasi Kognitif
Bruner mengembangkan teori tentang tiga cara utama representasi kognitif yang digunakan manusia untuk memahami dunia:
- Representasi Enaktif: Pemahaman melalui tindakan fisik. Misalnya, anak kecil belajar tentang suatu objek dengan menyentuh atau memanipulasinya.
- Representasi Ikonik: Pemahaman melalui gambar atau visual. Ini biasanya berkembang setelah representasi enaktif.
- Representasi Simbolik: Pemahaman melalui simbol-simbol abstrak seperti bahasa atau matematika. Ini adalah tahap paling kompleks dalam perkembangan kognitif.
Ketiga representasi ini tidak hanya muncul secara berurutan tetapi juga dapat saling melengkapi.
3. Scaffolding dalam Pembelajaran
Konsep scaffolding adalah salah satu kontribusi penting Bruner dalam pendidikan. Scaffolding mengacu pada dukungan yang diberikan guru atau orang dewasa kepada siswa selama proses belajar, yang bertujuan untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang lebih kompleks. Dukungan ini secara bertahap dikurangi seiring dengan meningkatnya kemampuan siswa untuk belajar secara mandiri.
4. Kurikulum Spiral
Bruner memperkenalkan konsep kurikulum spiral, di mana materi pelajaran diperkenalkan pada tingkat pemahaman yang sederhana terlebih dahulu, kemudian secara bertahap diperdalam dan diperluas seiring dengan perkembangan kemampuan siswa. Dengan cara ini, siswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tanpa merasa kewalahan.
5. Pentingnya Konteks dan Budaya
Bruner menekankan bahwa pembelajaran tidak terjadi dalam ruang hampa, tetapi sangat dipengaruhi oleh konteks budaya. Ia percaya bahwa bahasa, norma, dan nilai-nilai budaya memainkan peran penting dalam cara individu belajar dan memahami dunia. Oleh karena itu, guru harus mempertimbangkan latar belakang budaya siswa dalam proses pembelajaran.
6. Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)
Bruner adalah pendukung utama pendekatan pembelajaran penemuan. Ia percaya bahwa siswa belajar lebih efektif ketika mereka aktif mencari dan menemukan informasi sendiri, daripada hanya menerima pengetahuan secara pasif dari guru. Pendekatan ini mendorong rasa ingin tahu, kreativitas, dan pemikiran kritis.
Pandangan Bruner tentang belajar memiliki implikasi yang signifikan bagi pendidikan. Berikut adalah beberapa penerapannya:
- Guru harus menciptakan lingkungan belajar yang mendorong eksplorasi dan penemuan.
- Pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif siswa.
- Penggunaan scaffolding dalam pembelajaran untuk membantu siswa mencapai potensi maksimalnya.
- Kurikulum harus dirancang secara spiral untuk memastikan pemahaman yang berkelanjutan dan mendalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H