Pak Jarot mengatakan, bahwa ketinggian Gunung Ijen sendiri kurang lebih sekitar 2.600 mdpl. Dalam perjalanan menuju puncak, para wisatawan harus berjalan menanjak sekitar 3 km dan 400 meter berputar mengelilingi bukit dengan jalan yang landai/datar.
![Dok. Pri | Kondisi Tanah Yang Ada Di Puncak Gunung Ijen](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/05/16/dscn0828-jpg-57394ccc129773fa04735192.jpg?t=o&v=555)
Langkah perlahan-lahan menuju puncak adalah sesuatu hal yang paling baik, selain tidak terlalu menguras tenaga, langkah perlahan juga akan memberikan efek kepada badan untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Ya, setidaknya itu yang saya rasakan ketika mendaki Gunung Ijen saat itu.
Entah sejak kapan rombongan kami terpecah-pecah, yang saya ingat pukul 03.45 wib di puncak Gunung Ijen, saya hanya bertemu 4 orang. Mereka adalah Pak Jarot, Mas Him salah seorang tim dari Ind.Travel, Mas Bagus seorang Blogger Jogja yang hobi gowes dan Mas Karmin seorang Blogger dari Jakarta yang sudah cukup senior. Ketika bertanya dimana teman-teman lain, kami hanya terdiam satu sama lain.
![Dok. Pri | Dari Puncak Gunung Ijen, Kita Dapat Melihat Langsung Gunung Meranti Yang Begitu Mempesona Ketika Pagi Hari](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/05/16/dscn0862-jpg-57394d3406b0bdaa07a61d3c.jpg?t=o&v=555)
Ada rasa sesal ketika hal itu keluar dari ucapan Pak Jarot, namun pun kami memaksakan untuk tetap turun menuju kawah, banyak resiko yang harus diambil. Terlebih kondisi alam tidak mendukung sama sekali untuk turun menuju kawah. Alternatif lain yang ditawarkan beliau adalah, rombongan kami menunggu teman-teman lain, kemudian melihat keindahan pagi di Puncak Gunung Ijen.
Ya, biar lah itu menjadi obat kecewa kami yang tidak mendapatkan bluefire, keyakinan yang ada dalam hati ini adalah bahwa, Gunung Ijen akan mengundang saya kembali untuk memperlihatkan keindahan blue fire yang tersohor hingga mancanegara.
![Dok. Pri | Api Unggun Yang Memberikan Kehangatan Kepada Para Pengunjung](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/05/16/dscn0768-jpg-57394d80129773260573517e.jpg?t=o&v=555)
![Dok. Pri | Salah Satu Tanaman Yang Dapat Hidup Di Puncak Gunung Ijen](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/05/16/dscn0834-jpg-57394db7129773ec04735180.jpg?t=o&v=555)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI