Waktu malam saya habiskan dengan para peserta dengan obrolan pel-bagai hal, mulai dari pariwisata hingga urusan rumah tangga. Gelak-tawa hadir di salah satu kamar yang kami gunakan, ketenangan hotel rasanya telah kami hancurkan malam itu. Namun kami tidak peduli, karena tepat pukul 22.00 kami telah terlelap dengan begitu tenang.
Kenyamanan kamar 515 menjadi teman saya malam itu, dengan sebuah televisi satelit 45 inc yang mempunyai lebih 50 channel pilihan. Tidak hanya itu, empuknya dua bantal di kasur memberikan keasyikan sendiri. Hingga dalam kamar tersebut rasanya pagi begitu cepat datang, bahkan terlalu cepat datang.
Tepat pukul 07.00 wib, Mas Tauhid dan saya turun menuju Swiss-Cafe & Restaurant yang “wow” itu untuk sarapan. Tidak berselang lama, baru saja mendapatkan tempat duduk, seorang pelayan memberikan tawaran untuk di buatkan kopi atau teh. Kami berdua pun memilih secangkir kopi untuk teman sarapan, tidak berselang lama kopi pun hadir diantarkan olehnya.
Ya, kenikmatan sarapan dengan berbagai macam pilihan di Swiss-Cafe & Restaurant akan memberikan sensasi tersendiri, salah satunya kenikmatan itu adalah sushi yang masih segar irisan ikan dan alpukat. Bahkan pagi itu saya menghabiskan sekitar 6 irisan sushi, entah karena enak atau senang, yang pasti sushi pagi itu begitu nikmat.
Kami pun bergegas pulang sekitar pukul 12.00 siang, saya sempat pandangi Swiss-Cafe & Restaurant sebelum pulang, bahkan kami sempatkan terlebih dahulu berfoto berempat di halaman depan Swiss-Cafe & Restaurant yang berdekatan dengan swimming pool. Baru setelah itu kami berempat pulang menuju tempat tinggal masing-masing, tentunya dengan kenangan dan kerinduan yang masih ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H