Mohon tunggu...
Fawwaz Ibrahim
Fawwaz Ibrahim Mohon Tunggu... Lainnya - Aktivis Pendidikan

Belajar untuk menulis kembali

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Rayakan Indonesiamu dengan Terus Menulis Kata Pidi Baiq

2 Juli 2015   00:30 Diperbarui: 2 Juli 2015   00:34 1330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pri | Pintu Gerbang #RayakanIndonesiamu yang di hadiri jurnalis, blogger dan penulis

Senin sore (08/06/15), saya mendapatkan sebuah pesan singkat dari publisher Mizan. Pesan singkat tersebut berisi undangan yang ditujukan kepada para jurnalis, blogger dan penulis. Sempat heran, karena sadar diri akan kapasitas saya yang belum siapa-siapa. Kenapa saya yang di undang dalam acara seperti ini?? Karena masih banyak sekali teman blogger yang jauh lebih dahulu masuk dalam dunia tulis-menulis. Kalau pun di sebut blogger, saya masih terlalu dini untuk hal tersebut.

Kembali kepada pesan yang ada pada smartphone, udangan tersebut sangat mendetail dan sang pengundang meminta konfirmasi akan kehadiran saya pada acara tersebut. Sempat minder dengan udangan tersebut, akan tetapi dengan beberapa pertimbangan, akhirnya saya menyutujui untuk mengikuti acara tersebut.

Keesokan harinya, saya mendapatkan email undangan resmi digital acara “#RAYAKANINDONESIAMU Ribuan Pulau Kebaikan”. Ketika mendapatkan undangan tersebut, saya lama pandangi undangan digital tersebut. Ada kagum kepada determinisme dunia, yang membuat saya terheran-heran karena tidak mampu terlogikakan.

Dalam undangan tersebut termaktub informasi lengkap atas acara, juga ada tangan tangan pengusaha sekaligus CEO Mizan yaitu Haidar Bagir. Ketika melihat susunan acara utama, akan banyak yang memberikan speech. Akan tetapi ada satu nama yang membuat saya heran, yaitu Pidi Baiq.

Ya, nama itu yang membuat saya heran, karena sependek pengetahuan saya, Kang Pidi adalah sebagai Imam Besar dari band thepanasdalam. Mungkin untuk mereka yang berada di kawasan Bandung, nama band tersebut cukup masyhur. Akan tetapi, dalam acara tersebut Kang Pidi memberikan jelas memberikan speech. Bukan bermain musik atau memberikan hiburan lainnya.

Dok. Mizan | Undangan Digital yang bikin saya heran setengah mati, sekaligus bersyukur

Rasa ingin tahu mulai menyeruak dalam diri, acara yang membuat saya heran awalnya, berubah menjadi antusias yang luar biasa. Tak sabar rasanya untuk hadir dalam acara tersebut, karena tentunya saya mengharapkan ada hal yang baru.

Ketika Pidi Baiq Naik Panggung Suasana Menjadi Gaduh Ceria

Hari itu pun datang, rabu (10/06/15) pagi saya bergegas ke perpustakaan terlebih dahulu untuk mengerjakan beberapa tugas. Ketika pukul 09.30 saya baru bergegas untuk pergi, ketika melihat jalanan macet, sudah tidak mungkin apabila saya menggunakan angkot ke tempat acara. Dan pada akhirnya saya putuskan untuk menggunakan layanan Go-jek, tentunya hal ini saya lakukan agar tidak terlambat ke tempat acara.

Beruntung bagi saya karena ketika order Go-jek, respon dari para driver sangat cepat. Saya di telphone untuk memastikan detail tempat, beberapa menit kemudian sang driver pun hadir dimana saya berada. Saya diberikan helm dan masker. Baru kemudian saya dan sang driver Go-Jek menuju tempat acara.

Perjalanan yang macet akhirnya bisa di libas habis oleh sang driver, saya merasa sangat puas dengan layanan ramah dan gesit dari sang driver. Karena jasa driver Go-jek pula saya bisa hadir ke tempat acara yang digelar di Balai Sarwono, Jakarta Selatan.

Ketika baru di pelataran Balai Sarwono langsung saya menuju meja registrasi, sambil melihat keadaan ternyata ada beberapa blogger yang saya kenal juga. Salah satunya adalah Anisa Nisa, kami pun akhirnya berbincang sambil menunggu acara di mulai.

Dok.Pri | Para pembicara dalam acara #RayakanIndonesiamu saat penyerahan cendramata

Dari acara tersebut, saya mendapatkan banyak cerita, pengalaman dan inspirasi. Terutama dari mereka yang tergolong muda seperti Sri Izzati (Penulis muda), Andri Rizky Putra (Founder Yayasan Pemimpin Anak Bangsa) dan Irfan Amalee (Peace Generation) dst.

Dalam acara tersebut hadir pula Haidar Bagir selaku pendiri Gerakan Islam Cinta, Triawan Munaf (Kepala Berekraf), dan Budi Do Re Mi.

Akan tetapi, yang saya tunggu dalam acara itu adalah Pidi Baiq. Sampai Triawan Munaf memberikan speech belum terlihat tanda-tanda hadirnya kang Pidi. Awalnya saya berfikir beliau tidak datang, akan tetapi ketika penyerahan cendramata beliau langsung hadir ke panggung.

Heran, kaget dan lucu. Tapi menjadi hal yang menarik, Kang Pidi memang selalu memberikan kejutan. Bahkan dalam acara “#RAYAKANINDONESIAMU Ribuan Pulau Kebaikan”. Waktu makan siang sudah hadir, akan tetapi sikon saat itu kang Pidi belum diberikan waktu bicara.

Asumsi awal saya bahwa waktu beliau akan di cancel, akan tetapi tidak. Selepas pemberian cendramata panitia langsung memberikan mix kepada kang Pidi, seperti biasa kang Pidi tidak mau di batasi oleh MC. Hingga akhirnya kang Pidi menjadi seorang pembicara yang sangat komunikatif dengan para peserta, gelak tawa sudah mulai terdengar ketika kang Pidi mulai bicara.

Jujur, Pidi Baiq adalah salah satu orang yang menurut saya mampu berfikir “remeh”, akan tetapi hal “remeh” itulah yang banyak terlupa oleh kebanyakan orang. Oleh karena hal “remeh” tersebutlah menurut saya kang Pidi mampu menjadi seorang yang mempunyai corak pemikiran bebas dan “radikal”.

Dok. Pri| Pidi Baiq pembicara pamungkas sang penyegar suasana dengan gitarnya

Dari pemikirannya itulah ia menghadirkan banyak karya yang tidak biasa, karyanya jujur, tulus, dan apa adanya. Salah satunya karyanya adalah lagu yang berjudul “Kucing Adalah Anjingku”.

Karya-karya kang Pidi, kalau di pikirkan dengan serius akan menghasilkan sesuatu nilai kehidupan. Kang Pidi memang terlihat sedang membanyol, akan tetapi dari kata-katanya itulah saya banyak memikirkan banyak hal. Salah satu yang paling saya ingat adalah “apa itu menulis, jangan di bahas yang penting kamu nulis aja, apa itu yang di persoalkan jangan di bahas, karena nanti kita hanya akan banyak bicara bukan bekerja (bertindak)” ujar Kang Pidi.

So, teruslah menulis dan selamat me#RayakanIndonesiamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun