Mohon tunggu...
FAWER FULL FANDER SIHITE
FAWER FULL FANDER SIHITE Mohon Tunggu... Penulis - Master of Arts in Peace Studies
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tidak cukup hanya sekedar tradisi lisan, tetapi mari kita sama-sama menghidupi tradisi tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Catatan Jejak Perjalanan di Bumi Hibualamo

29 Mei 2021   23:37 Diperbarui: 29 Mei 2021   23:41 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halmahera Utara - Perjalanan di Bumi Hibualamo (Halmahera Utara) tidak begitu lama, namun sangat berkesan dan penuh dengan kenangan.

Hibualamo adalah sebutan rumah adat suku bangsa/klan/hoana yang bermukim di Halmahera. Hibualamo diperkirakan telah ada sejak tahun 1400an. Secara harfiah Hibualamo terdiri dari dua kata yaitu Hibua yang berarti Rumah dan Lamo yang berarti Besar.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Pada tanggal 15 Mei, saya dan Aldrin hanya mampir sebentar dan disambut langsung oleh Sekfung Or BPC GMKI Tobelo, karena harus langsung ke Morotai.

Tetapi pada tanggal 18 Mei setelah dari Morotai kita kembali ke Tobelo, perjalanan menuju Tobelo menggunakan Kapal Ferry, lamanya perjalanan kurang lebih 5 jam.

Setiba di Pelabuhan Tobelo kita langsung di sambut oleh Ketua Cabang Tobelo (Ospaldo Madelu sering dipanggil Fedy) yang didampingi oleh Bendahara Cabang.

Kami langsung bergegas menggunakan mobil berwarna putih yang dibawa oleh Kecab, langsung menuju penginapan yang telah mereka siapkan. Karena agenda cabang pada saat ini ada ibadah, maka Kecab langsung membelikan kami nasi untuk makan malam dan mereka lanjut sebentar ke acara ibadah cabang, dan kami istirahat sebentar di penginapan sebari mandi dan makan.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Tak lama kemudian beberapa kader GMKI Tobelo mulai berdatangan, ada yang mantan kecab (Bung Arki) ada juga yang mantan BPC dan beberapa orang lainnya, kita berdiskusi panjang cerita pengalaman dan sebagainya, hingga kita akhir diskusi tersebut kurang lebih pukul 02.00 Pagi.

Kemudian berlanjut keesokan harusnya sebelum kami melanjutkan perjalanan ke Jailolo, kita sempat berkomunikasi dengan PJ Bupati Halmahera Utara namun beliau lagi di luar kota, yang ada hanya Ketua DPRD Halmahera Utara, kemudian kita hubungi dan berjumpa di kantor.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Setelah itu kami berlanjut bertemu dengan Ketua Sinode GMIH, bersama dengan Ketua Cabang, Sekretariat Cabang dan Arki (Mantan Ketua Cabang), pertemuan itu meminta dukungan Ketua Sinode untuk kegiatan Youth Conference.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Usai semua pertemuan, kami bertolak ke rumah senior Nones yang berketepatan hendak ke Jailolo, kami pun numpang, di dalam mobil ada mantan Korwil 15 juga yang ikut senior Riko, perjalanan kurang lebih 5 jam kami tiba di Jailolo dengan selamat.

Perjalanan di Bumi Hibualamo memang singkat, tetapi sangat berkualitas dan berkesan, disela-sela menunggu perjumpaan dengan Ketua Sinode kami juga sempat duduk santai di Alun-alun Tobelo bersama Kecab dan Sekcab (Willyam), serta Kecab juga bercerita kalau di Tobelo ada Tugu Nusantara hasil pertemuan AMAN di Halmahera Utara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun