Mohon tunggu...
FAWER FULL FANDER SIHITE
FAWER FULL FANDER SIHITE Mohon Tunggu... Penulis - Master of Arts in Peace Studies
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tidak cukup hanya sekedar tradisi lisan, tetapi mari kita sama-sama menghidupi tradisi tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Technology as God: Berpikir, Kemudian Bertuhan (Part 8)

19 April 2020   15:20 Diperbarui: 19 April 2020   15:22 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari cerita diatas "Technology as God" ingin menyampaikan orang bertuhan tanpa pikiran, sedangkan orang kedua tersebut, dia bertuhan dengan pikiran, sehingga nalarnya tergerak memberikan kebutuhannya terlebih dalu baru mengajaknya untuk ikut bersama agamanya".

Sejatinya agama bukan hanya membicarakan soal keselamatan surga tetapi termasuk kebutuhan hidup di dunia.

Actually religion does not only talk about the salvation of heaven but includes the necessities of life on earth.

Hari ini hal tersebut terjadi, seakan agama hanya berwacana keselamatan sedangkan pengikutnya dilanda penindasan akibat tidak mampu hidup dengan sistem yang tidak pernah berpihak pada mereka.

Bersambung dulu ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun