Mohon tunggu...
Fawaz Muhammad Ihsan
Fawaz Muhammad Ihsan Mohon Tunggu... Penulis - 19 Tahun

jangan sampai lah ide kalah dengan blokade

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Muda Mendunia: Doa Mujarab yang Menjelma Jargon, Bukan Sekadar Omon-Omon

19 Februari 2024   08:34 Diperbarui: 19 Februari 2024   10:59 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

International exposure: berkah utama mahasiswa program kelas internasional

Pada saat SD, interaksi saya dengan bule hanya sekedar "Sir, can I take you a picture?". Hari ini, interaksi tersebut bertransformasi menjadi "Based on your latest research article and your current statement about related issue, I thought..." Ihiy. Saya menyadari bahwa keberanian yang memicu transformasi tersebut tentu berasal dari desakan-desakan yang kami rasakan sebagai mahasiswa kelas eksklusif, eh, maksudnya kelas internasional. Alangkah kepuasan memenuhi diri ini ketika secara langsung merasakan kesetaraan untuk berdiskusi dengan akademisi dari berbagai bangsa.

Sebagai mahasiswa program kelas internasional, ada beberapa momen yang saya nikmati. To put it simply, saya punya pengalaman mengikuti Student Exchange Program, menjadi panitia Summer Course, dan yang terbaru, menjadi Liaison Officer. 

Selain itu, ada salah satu momen yang membuktikan bahwa visi Muda Mendunia bukanlah omon-omon semata adalah pada tahun 2022, saya mengikuti persiapan seleksi Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) yang dilaksanakan oleh kampus melalui International Relations Office, dengan kemasan camp. Ketika saya mengunggah acara ini di media sosial, banyak teman dari berbagai kampus top merasa iri dan mengeluh. Mereka menyayangkan bahwa di kampus mereka, persiapan semacam ini tidak pernah dilaksanakan. Kampus, dalam hal ini, serius dalam menjalankan visinya.

Teman-teman, menjadi representasi bangsa tidak hanya berarti harus dilaksanakan dengan melakukan perjalanan luar negeri. Menjadi tuan rumah yang egaliter dan fasilitatif menjadi tantangan tersendiri untuk bisa membuktikan dan memperkenalkan secara langsung karakter keunikan kita sebagai bangsa. Pintu utamanya, bagi saya, adalah menjadi mahasiswa program kelas internasional. Sebagai kesimpulan, saya ingin menyatakan bahwa, menjadi mahasiswa program kelas internasional adalah satu ikhtiar untuk membangun karakter kosmopolitan dan menjadi pribadi yang berprinsip kosmopolit.


Fawaz Muhammad Ihsan, Mahasiswa IPOLS FH UMY.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun