Sebelumnya, aku hanyalah seorang mahasiswa biasa yang belum begitu mengenal sosok Romo Mangun. Namun, beberapa bulan mempersiapkan acara tersebut, kami... Aku dan teman-teman komunitas, berusaha mengenal lebih jauh lagi tentang sosok Romo Mangun dan kebaikan-kebaikan yang beliau tebarkan kepada umat manusia.
Di dalam buku yang ditulis oleh mas Ado Bintoro tersebut, dapat dikatakan telah mewakili semua sifat teladan yang dimiliki oleh Romo Mangun. Kami pun mulai mempelajarinya melalui buku tersebut dan juga berbagai sumber lain. Â Seiring dengan berjalannya waktu, aku dan teman-teman mulai memahami arti dari memanusiakan manusia ataupun kebaikan lain dalam kehidupan bermasyarakat dan sedikit demi sedikit kami berusaha mengaplikasikannya secara nyata dalam sebuah tindakan dikehidupan sehari-hari.
Saling berusaha menebar kebaikan, kepada siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Karena kami sadar, untuk menebarkan benih kebaikan, apalagi sebagai penggagas dan penyelenggara acara bedah buku tersebut, kami harus terlebih dahulu menanamkan nilai-nilai dan melakukan tindakan nyata dalam menebarkan kebaikan kepada seluruh umat manusia.
Romo Mangun sebagai tokoh multidimensional yang penuh dengan sifat teladan dapat diibaratkan seperti sebuah tanaman bambu. Tanaman bambu memiliki sejuta manfaat dan kebaikan bagi umat manusia. Bambu dapat dimanfaatkan untuk membangun sebuah rumah, berkorelasi dengan sifat Romo Mangun yang dapat melindungi masyarakat dari keterbelakangan moral, seperti yang terjadi pada kasus kali code.
Bambu juga bermanfaat sebagai bahan untuk membuat perabot rumah tangga, yaitu Romo mangun sebagai malaikat yang membantu meringankan beban hidup seseorang seperti mas Bin yang kala itu pernah merasakan kemuliaan hati beliau. Masih banyak manfaat tanaman bambu bagi kita umat manusia. Â Romo Mangun pantas untuk diibaratkan seperti tanaman bambu yang memiliki sejuta manfaat untuk kebaikan umat.
Oh Romo.... Sukmamu laksana bambu.... Yang menebar harapan nyata untuk seluruh alam semesta.
Sekarang, aku bukan lagi Rama yang sebelumnya. Aku adalah Rama yang baru. Yang meneladani sifat Romo. Sifat yang mulia. Selamat jalan engkau, sang puspa bangsa... Sukmamu akan kekal abadi bersama kami... Juga generasi nanti...
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H