Mohon tunggu...
FAUZUL IKFANINDIKA
FAUZUL IKFANINDIKA Mohon Tunggu... Guru - Redaktur

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Seni Memimpin Lighthouse

9 Januari 2024   00:09 Diperbarui: 9 Januari 2024   00:10 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, sekarang di aspek harapan. Apakah saya menahan diri untuk menghakimi seseorang sebelum punya data yang lengkap? Ketika memimpin orang lain, apakah saya mempertimbangkan sudut pandang mereka?

Terakhir, di aspek keamanan ada beberapa pertanyaan untuk refleksi diri. Apakah saya benar benar mendengarkan pendapat orang lain? Atau saya mendengar hanya menunggu momen untuk merespon? Apakah saya memberikan keamanan bagi anggota tim untuk bicara hal yang dianggap sensitif?

Ada 4 karakteristik dari gaya kepemimpinan mercusuar.

Pertama, seorang lighthouse leader merupakan sosok yang kuat. Wajar saja, ketika terjadi krisis dan semua orang panik, seorang pemimpin justru harus menjadi sosok yang berkepala dingin. Dia harus bisa tenang dalam situasi seburuk apapun.

Bayangkan dalam situasi krisis, tapi para pemimpin justru panik. Apa yang terjadi? Kemungkinan besar mereka akan mengambil keputusan yang emosional dan pada akhirnya merugikan perusahaan.

Kedua, menjadi cahaya dalam kegelapan. Ketika kita bekerja, mungkin ada istilahnya good day dan bad day. Ada kalanya kita bisa dengan mudah mendapatkan orderan, tapi ada kalanya satu orderan aja kok susah banget. Belum lagi hal yang berada di luar kendali. Misalnya krisis ekonomi, stok barang habis, dan sebagainya.

Seorang lighthouse leader harus bisa menjadi cahaya dan mengarahkan anggota tim harus melihat ke mana. Mereka harus bisa jadi pemimpin yang membangun jalan yang baru, menunjukkan jalan di tengah kegelapan.

Ketiga, tugas leader bukan fokus memperbaiki yang salah. Mereka perlu lebih banyak bertanya daripada memberi tahu, mendengarkan lebih banyak daripada bicara. Dengan cara ini, seorang lighthouse leader bisa memahami keunggulan dan kekurangan setiap anggota tim. Jadi dia bisa memaksimalkan potensi setiap anggota timnya.

Keempat, teguh pada pendirian. Letak mercusuar yang tinggi membuatnya bisa melihat apa yang tidak bisa dilihat oleh orang lain. Kadang apa yang disampaikan oleh lighthouse leader belum tentu bisa dipahami oleh anggota timnya. Wajar saja apa yang dilihat oleh pemimpin bisa saja berbeda dengan apa yang dilihat oleh anggota tim. 

Jadi ini merupakan tugas pemimpin untuk membuat anggota timnya paham. Seorang pemimpin harus percaya kalau cahaya dalam dirinya adalah sebuah kekuatan dan mungkin saja anggota timnya belum bisa melihatnya sekarang. Namun semakin lama semua akan semakin jelas. Sebagai seorang atasan, kamu tentu saja bertugas agar pekerjaan berjalan lancar. Bukan hanya tugas yang kamu kerjakan sendiri, tapi juga apa yang tim kamu kerjakan. Kamu butuh orang lain untuk bisa mencapai target yang sudah ditetapkan.

Seringkali seorang manajer harus juga bertindak seperti seorang fasilitator. Seseorang yang menghilangkan hambatan, memperbaiki jalan yang rusak, mengganti roda yang lapuk, dan sebagainya. Intinya seseorang yang memastikan setiap anggota tim punya alat yang tepat agar bisa mencapai hasil yang diharapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun