Mohon tunggu...
Fauzul Farda
Fauzul Farda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik - Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diplomasi Publik dan Strategi Nation Branding Indonesia dalam Kepresidenan G20

29 Mei 2024   18:50 Diperbarui: 29 Mei 2024   18:53 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam mengadakan Kepresidenan G20, Pemerintah Indonesia sebagai pihak yang bertindak atas nama negara mengikutsertakan partisipasi masyarakat sebagai pihak yang bukan berasal dari negara melalui kerjasama yang terkait. Partisipasi aktor dari negara lain memiliki peranan yang signifikan dalam proses pembentukan branding Indonesia yang bertujuan untuk mempromosikan negara ini melalui penyelenggaraan acara Presidensi G20 yang diadakan di Indonesia. Sesuai dengan pandangan teori Simon Anholt, hal ini terjadi ketika masyarakat berkomunikasi dengan masyarakat yang lain maka branding negara akan terbentuk.

Satu Collective adalah salah satu kelompok non-pemerintah yang ikut berperan dalam penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia dengan bekerja sama dengan pemerintah. Sebelum acara resmi dimulai, Pemerintah Indonesia telah melakukan persiapan untuk menciptakan logo G20 Indonesia melalui kompetisi yang diadakan oleh Kementerian Luar Negeri dan Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI). 

Sayembara ini adalah sebuah acara yang hanya diikuti oleh empat peserta, dan Satu Collective merupakan salah satu dari mereka. Tim dari Satu Collective dipilih melalui ADGI untuk berpartisipasi dalam kompetisi ini. Mereka diminta untuk menyajikan ide dan konsep yang berhubungan dengan logo G20. 

Satu Collective merupakan pemenang dalam proses pembuatan logo G20 yang dilakukan selama tiga minggu. Satu Collective berperan penting sebagai pembuat logo G20 Indonesia. Semasa Presidensi G20 Indonesia, logo menjadi sangat penting sebagai representasi identitas Indonesia di dunia internasional.

Selanjutnya, Celcius Creative Lab juga merupakan salah satu perusahaan yang terlibat dalam proyek tersebut. Dalam upaya menyelenggarakan Presidensi G20, Pemerintah Indonesia telah berkolaborasi dengan Celcius Creative Lab untuk mengatur acara puncak Presidensi G20, yang akan diadakan pada 15-16 November 2022 di Nusa Dua, Bali. 

Celsius Creative Lab adalah konsultan kreatif visual yang bekerja dengan KTT G20 untuk mengembangkan identitas merek secara keseluruhan. Tugas mereka termasuk merancang elemen visual, memperindah lokasi, menciptakan logo yang mencolok, merancang tata letak interior, dan merancang sebuah struktur bangunan kubah dari bambu. Dalam rangka pembuatan kubah bambu sebagai lokasi acara makan siang untuk para pemimpin negara, Celsius Creative Lab telah bekerja sama dengan Biro Arsitektur.

PT Royalindo Expoduta, dalam rangka melaksanakan Presidensi G20 di Indonesia, bertugas sebagai penyelenggara acara untuk beberapa acara sampingan, di antaranya adalah pertemuan Menteri Pertanian G20 pada 27-29 September 2022 di Bali dan acara Sarapan Kebijakan Tingkat Tinggi G20 tentang Kebijakan Mitigasi Iklim pada 16 Juli 2022 di Bali.

PT Dyandra Media International Tbk. adalah perusahaan yang terdaftar dan beroperasi di Indonesia. Dalam pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia, perusahaan PT Dyandra Media Internasional Tbk berfungsi sebagai penanggung jawab acara. Dalam konteks ini, PT Dyandra Media International Tbk mengambil alih beberapa rangkaian acara termasuk, acara Youth 20 (Y20) Post Summit yaitu, Gaung Muda Indonesia di Surakarta, Conference International Stated Owned Enterprise (SOE) pada tanggal 17-18 Oktober 2022, acara Business 20 (B20) Indonesia Summit 2022 pada tanggal 13-14 November 2022, pertemuan Sherpa ke-4 pada tanggal 11-14 November 2022 di Intercontinental Uluwatu, dan pertemuan Sherpa ke-4 pada tanggal 23-25 November 2022 di Bali Nusa Dua Convention Center.

Maudy Ayunda, saat menjalankan tugasnya sebagai duta pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia, aktif berbagi informasi terkait agenda G20 melalui akun Instagram pribadinya. Tindakan tersebut sesuai dengan penelitian yang berkaitan dengan penggunaan media sosial sebagai langkah strategis dalam memperluas penyebaran informasi publik dalam upaya mempromosikan citra suatu negara.

William Wirjaatmadja Wongso adalah pakar kuliner Indonesia, beliau lahir di Malang pada 12 April 1947. William Wongso dipilih oleh Kementerian Sekretariat Negara sebagai konsultan makanan dalam acara makan yang diadakan dalam KTT G20. William Wongso bertindak sebagai penasihat kuliner G20 dalam Presidensi ini. 

Tugasnya meliputi perencanaan konsep acara makan siang di Bamboo Dome dan acara gala dinner di Garuda Wisnu Kencana. Selain itu, ia juga bertanggung jawab atas kualitas, cita rasa, dan penggunaan bahan makanan yang akan disajikan. Sebagai pakar kuliner Indonesia, William Wongso aktif memperkenalkan gastronomi Indonesia ke luar negeri. William Wongso selama karirnya dibidang kuliner banyak mendapatkan kepercayaan untuk mengerjakan proyek-proyek kenegaraan salah satunya adalah sajian kuliner untuk KTT G20.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun