Pendahuluan
Salah satu pembangkit listrik yang murah, ketersediaannya melimpah dan tidak menimbulkan polusi adalah pembangkit listrik tenaga air. Indonesia kaya sumber daya air yang berpotensi menghasilkan energi dalam jumlah yang besar. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sudah beroperasi sejak tahun 1882 untuk menggerakkan mesin industri teh. Terdapat 400 unit PLTA sampai tahun 1910, salah satunya di Cisalak yang dibangun pada tahun 1909 (Sentanu H, 2013).Â
Pada PLTA tinggi bendungan harus >15 m dan debit air harus besar sehingga mampu menghasilkan daya >10 MW. Namun masing-masing wilayah memiliki debit air sungai yang berbeda, sehingga PLTA ini tidak cocok jika dipasang di aliran sungai yang memiliki debit kecil. Dalam perkembangannya, teknologi-teknologi pembangkit listrik tenaga air mampu menyesuaikan dengan kondisi sungai-sungai di daerah-daerah tertentu terutama untuk daerah pedesaan yang memiliki debit sungai tidak terlalu besar namun dapat menghasilkan listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) merupakan pembangkit listrik alternatif yang menggunakan air yang berasal dari irigasi, sungai sebagai penggeraknya. PLTMH ini sangat berguna bagi masyarakat pedalaman yang dekat aliran sungai untuk memenuhi kebutuhan energinya sendiri dan mengantisipasi kesulitan jaringan listrik nasional untuk menjangkaunya (Very, 2016). Daya yang dihasilkan PLMTH antara 5 kW -- 100 kW. Kalsifikasi pembangkit listrik tenaga air ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Klasifikasi pembangkit listrik tenaga air
Pembangkit listrik tenaga air memanfaatkan ketinggian (head) dan jumlah debit airnya untuk menghasilkan listrik. Tahapan perubahan energi dalam pembangkit listrik tenaga air yaitu dari energi potensial menjadi energi mekanik, dari energi mekanik menjadi energi listrik. Energi potensial terjadi karena perbedaan ketinggian, energi mekanik terjadi karena kecepatan air yang terus memutar turbin sehingga listrik dihasilkan sebagai output dari generator yang beputar akibat turbin. Skema umum pembangkit listrik tenaga mikro hidro ditunjukkan oleh Gambar 1.
a. Bendung
Bendung berfungsi untuk mengubah karakteristik aliran sungai dan dibangun melintas sungai. Konstruksi bendung lebih kecil dari bendungan sehingga air akan menggenang membentuk kolam tetapi air masih bisa melewati bagian atas bendung
b. Saringan (Sand Trap)