Untuk mewujudkan harapan tersebut, diperlukan berbagai upaya dari berbagai pihak. Pemerintah perlu terus memperkuat komitmennya untuk mendukung pendidikan inklusi. Pemerintah perlu menyediakan anggaran yang memadai untuk sarana dan prasarana pendidikan inklusi. Pemerintah juga perlu melakukan sosialisasi dan edukasi tentang pendidikan inklusi kepada masyarakat. Selain itu, diperlukan juga peran aktif dari masyarakat, terutama keluarga dan komunitas. Keluarga dan komunitas perlu mendukung pendidikan inklusi bagi anak berkebutuhan khusus. Keluarga dan komunitas perlu memberikan informasi dan dukungan kepada anak berkebutuhan khusus agar mereka dapat mengikuti pembelajaran secara optimal.
Adapun beberapa rekomendasi untuk mewujudkan harapan bagi pendidikan inklusi di Indonesia antara lain: 1) Pemerintah perlu melakukan sosialisasi dan edukasi tentang pendidikan inklusi kepada masyarakat secara luas. Sosialisasi dan edukasi dapat dilakukan melalui berbagai media, seperti media massa, media sosial, dan kegiatan-kegiatan di masyarakat. 2) Pemerintah perlu menyediakan anggaran yang memadai untuk sarana dan prasarana pendidikan inklusi. Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk pendidikan inklusi antara lain ruang kelas yang ramah disabilitas, alat bantu belajar, dan tenaga pendidik yang kompeten dalam menangani peserta didik berkebutuhan khusus. 3) Pemerintah perlu memberikan pelatihan kepada guru-guru untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam menangani peserta didik berkebutuhan khusus. 4) Keluarga dan komunitas perlu mendukung pendidikan inklusi bagi anak berkebutuhan khusus. Keluarga dan komunitas perlu memberikan informasi dan dukungan kepada anak berkebutuhan khusus agar mereka dapat mengikuti pembelajaran secara optimal.
Maka, berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan inklusi adalah pendidikan untuk semua, termasuk anak berkebutuhan khusus. Pendidikan inklusi memiliki harapan untuk mewujudkan pendidikan yang adil dan setara, serta meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Untuk mewujudkan harapan tersebut, diperlukan upaya dari pemerintah, keluarga, dan masyarakat.
Referensi:
Admindesa. (2023). Kesetaraan: Memahami dan Menerapkan Prinsip Kesetaraan dalam Kehidupan Sehari-hari. Bhuana Jaya. https://www.bhuanajaya.desa.id/kesetaraan-memahami-dan-menerapkan-prinsip-kesetaraan-dalam-kehidupan-sehari-hari/
Barlian, U. C., Wulandari, R. P., Said, M., & Brilianti, N. L. (2023). Peran Guru Kelas Dan Guru Pendamping Khusus Dalam Meningkatkan Layanan Pendidikan Inklusi Di TK Ibnu Sina. AL-AFKAR:Journal for Islamic Studies, 6(2), 625–634. https://doi.org/10.31943/afkarjournal.v6i2.648
Darma, I. P., & Rusyidi, B. (2015). Pelaksanaan Sekolah Inklusi Di Indonesia. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 223–227. https://doi.org/10.24198/jppm.v2i2.13530
Dulisanti, R. (2015). Penerimaan Sosial dalam Proses Pendidikan Inklusif (Studi Kasus pada Proses Pendidikan Inklusif di SMK Negeri 2 Malang). IJDS Indonesian Journal of Disability Studies, 02(01), 52–60. https://doi.org/10.21776/10.21776/ub.ijds.2015.02.01.05
Hanifah, D. S., Haer, A. B., Widuri, S., & Santoso, M. B. (2021). TANTANGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DALAM MENJALANI PENDIDIKAN INKLUSI DI TINGKAT SEKOLAH DASAR. Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Kepala Masyarakat (JPPM), 2(3), 473–483.
Sakinah, D. N., & Marlina, M. (2018). Perilaku Bullying terhadap Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusif Kota Padang. Jurnal Penelitian Pendidikan Khusus, 6(2), 1–6.
Samsuni, S. (2022). Manajemen Sumber Daya Pendidik Dalam Pengelolaan Kelas Inklusi Bagi Anak Difabel. Tarbiyah Darussalam: Jurnal Ilmiah …, 6(2), 71–78. http://ojs.iai-darussalam.ac.id/index.php/tarbiyahdrs/article/view/274