Mohon tunggu...
Ahmad Fauzi Manik
Ahmad Fauzi Manik Mohon Tunggu... Lainnya - Sumatera Utara

Jurnalis yang coba mengabarkan Sumatera Utara di Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

4 Bulan Jabat Kapolres Labuhanbatu, Ini Prestasi Profil dan PR AKBP Deni Kurniawan

25 Desember 2020   11:23 Diperbarui: 28 April 2021   10:31 3428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapolres Labuhanbatu AKBP Deni Kurniawan (foto : Ahmad Fauzi Manik)

SEJAK menjabat sebagai Kapolres Labuhanbatu pada 18 Agustus 2020 yang lalu, kinerja yang ditunjukkan AKBP Deni Kurniawan sepantasnya layak mendapatkan pujian. Beberapa prestasi menonjol berhasil dicatatkannya dan beberapa tugas berat, juga berhasil dilaksanakan nya dengan baik selama memimpin Polres yang membawahi 3 Kabupaten tersebut.

Rekor Narkoba &Amankan Pilkada

Sebut saja misal pengungkapan kasus narkoba pada medio November lalu, yang barang buktinya, yakni 15 Kg, merupakan rekor tangkapan terbesar di Polres Labuhanbatu. Selain itu, selama kepemimpinan nya Polres Labuhanbatu telah 2 kali berhasil menangkap buronan yang sedang melarikan diri.

Pertama penangkapan seorang buron terdakwa kasus narkoba, yang mulanya divonis bebas hakim, namun dinyatakan bersalah di tingkat kasasi. Kemudian yang kedua adalah penangkapan seorang pelarian dari rumah tahanan Labuhan Bilik, yang sudah melarikan diri sejak 2018 lalu.

Sedangkan tugas sulit yang berhasil diembannya dengan baik antara lain ditunjukkan saat ia berhasil meredam aksi demonstrasi mahasiswa terkait penolakan Undang-Undang Cipta Kerja. Dimana demonstrasi tersebut hanya berlangsung sekali itu saja (tidak berlarut-larut) dengan kerugian yang minim. Saat itu demonstrasi tersebut sebenarnya sempat memanas, dimana 3 anggotanya harus dirawat di rumah sakit karena terkena lemparan batu demonstran. Namun akhirnya demo itu berhasil ditangani Deni dengan baik tanpa menimbulkan korban selanjutnya.

Kemudian 1 tugas berat lainnya yang baru saja dituntaskannya ialah suksesnya ia mengamankan pelaksanaan Pilkada di 3 Kabupaten yang berada di wilayahnya. Ketiganya yakni di Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Dimana total ada15 pasangan calon (paslon) yang berlaga di Pilkada tersebut dan semuanya berlangsung damai, nyaris tanpa ada konflik sedikitpun.

Padahal Pilkada di Kabupaten Labuhanbatu, berlangsung dengan sengit, dimana 2 paslon (dari 5 paslon) yang bersaing ketat menjadi peraih suara terbanyak adalah paslon yang didukung oleh 2 OKP berbeda, yang selama ini terkenal bermusuhan dan mempunyai sejarah bentrok yang panjang di Sumatea Utara. 

Kedua OKP tersebut yakni Pemuda Pancasila (PP) yang merupakan pendukung petahana, paslon no urut 3, Andi Suhaimi Dalimunthe -Faizal Amri Siregar (ASRI) dan Ikatan Pemuda Karya (IPK) yang mendukung paslon no urut 2, Erik Adtrada Ritonga -Ellya Rosa Siregar (ERA).

Ketatnya pertarungan kedua paslon tersebut, dimana hasil akhir rekapitulasi KPU, keduanya dinyatakan hanya berselisih 838 suara atau 0,3 %  (berujung didaftarkannya permohonan salah satu paslon di MK) ternyata tidak berimbas kepada terjadinya gangguan keamanan. Pendekatan persuasif yang terus dilakukan Deni, sebelum pelaksanaan Pilkada, terbukti berhasil menjaga ketertiban di 3 Kabupaten yang menjadi tanggung jawabnya.

Keberhasilan ini sekaligus menjawab tantangan dan juga kekhawatiran yang sempat muncul, mengingat pelaksanaan Pilkada di 3 Kabupaten Labuhanbatu raya ini, sempat menjadi perhatian Mabes Polri. Hal ini terlihat dari kedatangan Kabaharkam Komjen Agus Ardianto ke Polres Labuhanbatu pada H-1 pelaksanaan Pilkada untuk mengingatkan tentang potensi ganguan keamanan yang mungkin terjadi.

Kabaharkam Komjen Agus Adrianto saat menyambangi Polres Labuhanbatu terkait pengamanan Pilkada 2020/dokpri
Kabaharkam Komjen Agus Adrianto saat menyambangi Polres Labuhanbatu terkait pengamanan Pilkada 2020/dokpri

Profil AKBP Deni Kurniawan

Lalu bagaimana sebenarnya sosok pria yang merupakan Kapolres Nias sebelum menjadi Kapolres Labuhanbatu ini. Berikut adalah profilnya.

AKBP Deni Kurniawan lulus dari akademi kepolisian (Akpol) pada tahun 2000. Tugas pertamanya sebagai perwira Polisi, dijalani di Polda Sumsel tepatnya Polres Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan sebagai Pamapta. Kemudian ia sempat berpindah-pindah jabatan di beberapa wilayah di Polda Sumsel. Kemudian seiring dengan pembentukan Polda Babel pada tahun 2003, Deni pun ikut tercatat sebagai anggota Polda Babel.

Setelah bertugas sekitar 5 tahun di Polda wilayah Sumbagsel, Deni kemudian melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus tahun 2007. Setelah itu, suami dari Kiki Annivia Pravita Gunadi ini kemudian ditempatkan di Polda Aceh, tepatnya di Polres Bener Meriah serta selanjutnya di Polres Aceh Tamiang. 

Lalu dari Aceh, Deni kemudian dipindahkan ke Polda Sumatera Utara. Berturut-turut, pria kelahiran Jakarta 30 Desember 1977 ini, bertugas di Polrestabes Medan, Polres Pematang Siantar dan Polres Tebing Tinggi. Kemudian selepas bertugas dari Tebing Tinggi, Deni melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Polri di Lembang.

Selepas menjalani Sespim di tahun 2016, Deni kumudian kembali di tempatkan di wilayah Polda Aceh dan menjabat sebagai Kasubditwaster Ditpamobvit Polda Aceh. Lebih kurang 2 tahun lamanya, pria berdarah Jawa Timur ini, ditugaskan menjaga obyek vital di Provinsi Aceh, hingga pada 2018, ia kembali ke wilayah Polda Sumut, dengan dipercaya sebagai Kapolres Nias. Yang kemudian dilanjutkan dengan menjadi Kapolres Labuhanbatu pada Agustus 2020.

Menarik dicermati, selama 20 tahun masa dinasnya, ayah dua anak ini, ternyata menjalani seluruh karirnya hanya di pulau Sumatera. Ia pernah bertugas di 4 wilayah kepolisian daerah, yakni Sumsel, Bangka Belitung, Aceh dan Sumut. Dan pernah bertugas di 11 Polres berbeda di 4 Polda tersebut.

Sementara jika dilihat dari pengalamannya selama bertugas, Deni termasuk perwira yang mempunyai pengalaman yang komplit. Ia pernah bertugas di Satuan Samapta, Satuan Reserse dan Satuan Lalu lintas. Selain itu, jabatan yang pernah diemban Master Hukum lulusan Universitas Sumatera Utara ini juga terbilang komplet. Ia pernah menjadi Kanit Reskrim, Kapolsek, Kasat Lantas, Kabag Ops dan Wakapolres sebelum dipercaya menjadi seorang Kapolres.

Dan uniknya, beberapa jabatan yang sama pernah didudukinya di dua tempat yang berbeda. Tercatat ia 2 kali menjabat sebagai  Kapolsek, Kasat Lantas, Kabag Ops, Wakapolres dan Kapolres, di 2 tempat yang berbeda.

Janjikan Rasa Aman dan Nyaman Bagi Masyarakat

Dalam sebuah kesempatan, Deni pernah mengatakan bahwa merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan bagi dirinya, karena dipercaya menduduki jabatan sebagai Kapolres Labuhanbatu. Alasannya, adalah karena Polres Labuhanbatu adalah salah satu dari sedikit Polres di Polda Sumut, dengan cakupan wilayah yang luas dan masih membawahi beberapa pemerintahan administrasi (3 Kabupaten).

Lebih lanjut Deni juga mengatakan bahwa memimpin wilayah dengan cakupan yang luas tentunya memiliki tantangan yang lebih kompleks. Karena, wilayah yang luas tentunya juga terdiri dari berbagai budaya yang berbeda- beda, baik suku, agama ataupun adat-istiadat, dengan berbagai dinamika dan potensi kamtibmas yang berbeda. 

"Sebelumnya saya bertugas di Polres Nias yang juga membawahi 3 Kabupaten dan 1 Kotamadya. Namun secara geografi dan demografi, Nias dan Labuhanbatu merupakan 2 daerah yang berbeda. Karena itu saya membutuhkan bantuan dari segenap masyarakat, agar saya tidak salah dalam mengambil langkah," ujar pria yang mengaku dijuluki oleh teman-temannya sebagai Kapolres spesialis lebih dari 1 pemerintahan ini.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa walau di Polres Labuhanbatu, rasio antara Polisi dengan masyarakat (1:1100), masih jauh dari rasio ideal yakni 1:350, namun ia berjanji akan menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

Tak hanya rasa aman kepada masyarakat, Deni juga mengatakan bahwa pihaknya siap mendukung segala program pemerintah daerah yang taat asas di 3 Kabupaten yang dicakup Polres Labuhanbatu.
"Mendukung ini maksudnya memastikan semua program baik fisik maupun non fisik berjalan lancar dan aman tanpa gangguan," imbuh pria yang total telah 11 tahun bertugas di wilayah Polda Sumut ini.

Sekali lagi ditegaskan oleh Deni, bahwa pihaknya hanya mendukung program yang taat asas. "Sepanjang itu taat Asas, akan kita dukung penuh," tegasnya.

Yang Harus Dijawab AKBP Deni Kurniawan

Namun di sisi lain, jujur masih banyak tugas berat yang dihadapi Deni. Misal, sebagai salah satu daerah sentra perkebunan, kasus atau konflik perebutan lahan  antara perusahaan swasta dengan masyarakat lokal, hingga kini masih banyak yang berlarut-larut. Keberpihakan aparat keamanan dituntut diletakkan kepada kebenaran, sehingga keadilan dapat dirasakan walaupun berada dalam posisi yang lemah.

Konflik perebutan lahan di Desa Tubiran Merbau, Labuhanbatu Utara, dimana di waktu lalu, aparat keamanan seringkali digunakan mengintimidasi/dokpri
Konflik perebutan lahan di Desa Tubiran Merbau, Labuhanbatu Utara, dimana di waktu lalu, aparat keamanan seringkali digunakan mengintimidasi/dokpri
Begitu juga dengan masalah peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Dengan banyaknya kasus tangkapan dan prestasi menorehkan hasil pengungkapan barang bukti terbesar, namun faktanya peredaran narkoba masih berlangsung di masyarakat. Di media sosial, suara-suara tentang hal ini bahkan menyebutkan tentang kesan tebang pilih, serta masih masifnya peredaran yang berlangsung.

Bahkan beberapa tempat tertentu, masih dijuluki sebagai kampung narkoba di wilayahnya. Ini tentunya menggambarkan pandangan masyarakat yang menganggap Polisi belum lepas dari kepentingan-kepentingan praktis yang tentunya memang menggoda. 

Begitu juga dengan pelaku penyalahgunaan yang diamanatkan Undang-Undang sebagai korban, harus ditempatkan sebagai korban. Kurang tepat rasanya jika alasan ketiadaan panti rehabilitasi menjadi alasan pemenjaraan, pembenar pemidanaan.

Selain contoh kasus di atas tentu masih banyak persoalan lainnya, yang diharapkan mampu ditangani AKBP Deni Kurniawan dengan baik dan bijaksana. Karena itu kritik dan pujian yang diberikan hendaknya dijadikan sebagai masukan. Selamat bertugas dan semoga amanah, karena pemimpin yang baik itu ditentukan oleh seberapa besar dia bisa melaksanakan amanah yang diberikan kepadanya.

Biodata :

Nama           : Deni Kurniawan

Lahir            : Jakarta, 30 Desember 1977

Pangkat      : Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP)

Pendidikan

  1. Akademi Kepolisian (2000)
  2.  PTIK (2007
  3.  Sespim (2016)
  4.  Magister Hukum USU (2014)

Istri    : Kiki Annivia Pravita Gunadi SH, MkN

Anak  : Kenzie Nararya Delovky Kurniawan

               Devano Maheswara Delovky Kurniawan

Karir : 

  • Pamapta dan Kanit Reskrim, Polres OKU Polda Sumsel
  • Kapolsek Sungai Selan Polres Bangka Polda Sumsel
  • Kapolsek Taman Sari Polresta Pangkal Pinang Polda Babel
  •  Kasat Lantas Polres Bangka Selatan Polda Babel
  • Kabag Ops Polres Bener Meriah Polda Aceh
  • Kasat Lantas Polres Aceh Tamiang Polda Aceh
  • Waka Satlantas Poltabes Medan Polda Sumut
  • Kasi STNK Ditlantas Polda Sumut
  • Kabag Ops dan Wakapolres Pematang Siantar Polda Sumut
  • Waka Polres T. Tinggi Polda Sumut 
  • Kasubdit waster Ditpamobvit Polda Aceh
  • Kapolres Nias Polda Sumut
  • Kapolres Labuhanbatu Polda Sumut
     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun