AKBP Deni Kurniawan lulus dari akademi kepolisian (Akpol) pada tahun 2000. Tugas pertamanya sebagai perwira Polisi, dijalani di Polda Sumsel tepatnya Polres Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan sebagai Pamapta. Kemudian ia sempat berpindah-pindah jabatan di beberapa wilayah di Polda Sumsel. Kemudian seiring dengan pembentukan Polda Babel pada tahun 2003, Deni pun ikut tercatat sebagai anggota Polda Babel.
Setelah bertugas sekitar 5 tahun di Polda wilayah Sumbagsel, Deni kemudian melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus tahun 2007. Setelah itu, suami dari Kiki Annivia Pravita Gunadi ini kemudian ditempatkan di Polda Aceh, tepatnya di Polres Bener Meriah serta selanjutnya di Polres Aceh Tamiang.Â
Lalu dari Aceh, Deni kemudian dipindahkan ke Polda Sumatera Utara. Berturut-turut, pria kelahiran Jakarta 30 Desember 1977 ini, bertugas di Polrestabes Medan, Polres Pematang Siantar dan Polres Tebing Tinggi. Kemudian selepas bertugas dari Tebing Tinggi, Deni melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Polri di Lembang.
Selepas menjalani Sespim di tahun 2016, Deni kumudian kembali di tempatkan di wilayah Polda Aceh dan menjabat sebagai Kasubditwaster Ditpamobvit Polda Aceh. Lebih kurang 2 tahun lamanya, pria berdarah Jawa Timur ini, ditugaskan menjaga obyek vital di Provinsi Aceh, hingga pada 2018, ia kembali ke wilayah Polda Sumut, dengan dipercaya sebagai Kapolres Nias. Yang kemudian dilanjutkan dengan menjadi Kapolres Labuhanbatu pada Agustus 2020.
Menarik dicermati, selama 20 tahun masa dinasnya, ayah dua anak ini, ternyata menjalani seluruh karirnya hanya di pulau Sumatera. Ia pernah bertugas di 4 wilayah kepolisian daerah, yakni Sumsel, Bangka Belitung, Aceh dan Sumut. Dan pernah bertugas di 11 Polres berbeda di 4 Polda tersebut.
Sementara jika dilihat dari pengalamannya selama bertugas, Deni termasuk perwira yang mempunyai pengalaman yang komplit. Ia pernah bertugas di Satuan Samapta, Satuan Reserse dan Satuan Lalu lintas. Selain itu, jabatan yang pernah diemban Master Hukum lulusan Universitas Sumatera Utara ini juga terbilang komplet. Ia pernah menjadi Kanit Reskrim, Kapolsek, Kasat Lantas, Kabag Ops dan Wakapolres sebelum dipercaya menjadi seorang Kapolres.
Dan uniknya, beberapa jabatan yang sama pernah didudukinya di dua tempat yang berbeda. Tercatat ia 2 kali menjabat sebagai  Kapolsek, Kasat Lantas, Kabag Ops, Wakapolres dan Kapolres, di 2 tempat yang berbeda.
Janjikan Rasa Aman dan Nyaman Bagi Masyarakat
Dalam sebuah kesempatan, Deni pernah mengatakan bahwa merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan bagi dirinya, karena dipercaya menduduki jabatan sebagai Kapolres Labuhanbatu. Alasannya, adalah karena Polres Labuhanbatu adalah salah satu dari sedikit Polres di Polda Sumut, dengan cakupan wilayah yang luas dan masih membawahi beberapa pemerintahan administrasi (3 Kabupaten).
Lebih lanjut Deni juga mengatakan bahwa memimpin wilayah dengan cakupan yang luas tentunya memiliki tantangan yang lebih kompleks. Karena, wilayah yang luas tentunya juga terdiri dari berbagai budaya yang berbeda- beda, baik suku, agama ataupun adat-istiadat, dengan berbagai dinamika dan potensi kamtibmas yang berbeda.Â
"Sebelumnya saya bertugas di Polres Nias yang juga membawahi 3 Kabupaten dan 1 Kotamadya. Namun secara geografi dan demografi, Nias dan Labuhanbatu merupakan 2 daerah yang berbeda. Karena itu saya membutuhkan bantuan dari segenap masyarakat, agar saya tidak salah dalam mengambil langkah," ujar pria yang mengaku dijuluki oleh teman-temannya sebagai Kapolres spesialis lebih dari 1 pemerintahan ini.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa walau di Polres Labuhanbatu, rasio antara Polisi dengan masyarakat (1:1100), masih jauh dari rasio ideal yakni 1:350, namun ia berjanji akan menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.