Jaksa Agung Baharuddin Lopa yang ketika itu baru hitungan pekan menjabat, diyakini akan segera menyeret para Koruptor dan bandit bandit kakap negeri ini ke muka hukum. Rekam jejaknya yang terkenal bersih dan tanpa kompromi, membuat ketar ketir banyak pengkhianat di negeri ini.Â
Oleh karena itulah, seorang Ichsanuddin Noorsy yang "tau banyak" dan saat itu merupakan staf khusus nya, menduga Baharuddin Lopa meninggal secara tak wajar, sengaja dihabisi oleh kekuatan besar yang terusik dengan tindak tanduknya ketika itu.Â
Begitu juga dengan Rizal Ramli, ekonom yang dihormati dunia Internasional ini, punya sederet prestasi luar biasa, termasuk dalam mengelola perekonomian negeri ini. Dan hebatnya kebijakan nya tersebut sepenuhnya didasari atas kepentingan rakyat, dan kemajuan bangsa. Banyak bukti yang sudah ditorehkan nya dan prestasinya belum tertandingi sampai sekarang.
Sehingga jika kita berandai andai, maka besar harapan bahwa bangsa ini kemungkinan akan mengalami kemajuan yang luar biasa seandainya Gus Dur ditakdirkan memimpin lebih lama ketika itu.
Namun sayang, ternyata ada kelompok yang memiliki kekuatan besar, yang tak ingin bangsa ini menjadi negeri yang adil dan makmur.
Kelompok yang serakah akan harta dan kuasa, yang tak pernah peduli terhadap nasib rakyat dan bangsa ini. Dan mereka merasa terganggu dengan tindak tanduk Gus Dur ketika itu.
Lalu disusun lah skenario agar Gus Dur bisa di jatuhkan. Salah satu tokohnya merupakan Amien Rais sendiri. Dan mereka berhasil.Â
Akibat nya Reformasi 98, layaknya macan ompong, hingga sekarang seperti tak berdampak apa apa bagi kemajuan bangsa dan negara. Segudang masalah dan keburukan masih tetap kokoh dan tak teratasi.
Dan sampai sekarang negeri ini masih dikuasai oleh Kelompok yang sama. Kelompok yang berisi orang-orang serakah.
Yang mana orang orang serakah tersebut ternyataa adalah orang orang yang selama ini punya kedudukan terhormat di masyarakat.
Seandainya Gus Dur dulu tidak diturunkan, maka mungkin bangsa ini sudah berada di jalan yang benar. Atau paling tidak, pernah merasakan dipimpin oleh pemimpin yang benar.