Mohon tunggu...
fauzi dwi nurhadi
fauzi dwi nurhadi Mohon Tunggu... -

no

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Makalah 2.a Proses Belajar Anak Sekolah Dasar

30 Oktober 2010   07:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:58 1434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pengertian dan Prinsip Belajar

Pengertian belajar, bahwa belajar terjadi ketika pengalaman menyebabkan suatu perubahan pengetahuan dan perilaku yang rilatif permanen pada individu, Anita E. Woolfolk (1993). Bahwa belajar adalah perbuatan yang menghasilkan perubahan perilaku, Abin Syamsudin (1981). Bahwa learning is defined as a relatively permanent change in behavior that occurs though experiences, Santrock and Yussen. Ada 4 kata kunci dibalik ketiga definisi tersebut, yaitu perubahan, pengetahuan perilaku pribadi, permanen, dan pengalaman. Jadi secara komprehensif bahwa belajar merupakan aktivitas atau pengalaman yang menghasilkan perubahan pengetahuan, perilaku dan pribadi yang bersifat permanen. Disamping itu ada karakteristik perbuatan belajar yaitu perubahan bersifat intensional (disengaja atau tidak disengaja),perubahan bersifat positif , perubahan hasil dari pangalaman, perubahan bersifat efektif. Pada dasarnya kalau lebih spesifikkan, bahwa perubahan yang dihasilkan dari belajar itu adalah pengetahuan atau perilaku atau pribadi individu. Dapat dipahami bahwa hasil belajar itu dapat diwujudkan dalam bentuk peningkatan pengetahuan (knowledge), peguasaan perilaku (kognitif, afektif, psikomotorik) dan perbaikan keseluruhan kepribadian.

Belajar Sebagai Proses Terpadu

Balajar sebagai proses terpadu dipahami sebagai proses yang memungkinkan semua aspek, yang meliputi aspek fisik, social, emosional, intelektual, dan moral dapat terlibat secara aktif ketka kegiatan belajar itu berlangsung. Oleh karenanya akibat dari kegiatan belajar ini tidak hanya terhadap perubahan salah satu aspek saja, melainkan lebih dari itu, dapat berakibat perubahan terhadap dua aspek, tiga aspek, atau seluruh aspek. Untuk dapat menampakan keberadaan belajar sebagai proses terpadu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, belajar dapat berfungsi secara penuh untuk membantu perkembangan individu seutuhnya. Kedua, belajar sebagai aktifitas pemerolehan pengalaman menempatkan individu sebagai pusat segala-galanya. Ketigabelaar lebih menuntut kepada terciptanya suatu aktivitas yang memungkinkan adanya lebih banyak siswa yang aktif dan intensif. Keempat, menempatka individu pada posisi terhormat dalam suasana kebersamaan di dalam penyelesaian persoalan yang dihadapinya. Kelima, belajar sebagai proses terpadu mendorong setiap siswa untuk terus menerus belajar. Keenam belajar sebagai proses terpadu memberikan kemungkinan yang seluas-luasnya kepada siswa untuk memilih tugasnya sendiri. Ketujuh, belajar sebagai proses terpadu dapat berfungsi dan berperan secara efektif di semua aspek. Kedelapan, belajar sebagai proses terpadu memungkinkan pembelajaran bidang studi tidak harus dilakukan secara terpisah melainkan secara terpadu. Kesembilan, belajar sebagai proses terpadu memungkinkan adanya hubungan antara sekolah dan keluarga

Proses Psikologis Belajar Anak

Teori belajar behavioral

Ada beberapa prinsip yaitu classical conditioning, operant conditioning, pembentukan kebiasaan (habituation), dan peniruan (imitation).

Classical conditioning adalah asosiasi respon yang otomatik dengan stimulus baru. Dengan kata lain sebagai kemampuan menghasilkan respon terhadap stimulus baru berdasarkan pengalaman yang diperoleh sebelumnya secara berulang-ulang. Misalnya belajar mengeja, mengingat-ingat perbendaharaan kata asing.

Operant conditioning, tindakan yang dikendalikan oleh tujuan disebut operant. Proses belajar yang terlibat didalam mengubah perilaku operant disebut operant conditioning (instrumental conditioning). Dengan demikian yang dimaksud dengan operant conditioning (santrock and Yussen, 1992) adalah belajar dalam hal mana perilaku otomatis diperkuat atau diperlemah oleh consequence atau antecendence. Pengaruh yang mendahului disebut antendence dan mengikutinya disebut consequence.

Pembentukan kebiasaan (habituation) adalah prsentasi suatu stimulus yang terjadi berulang-ulang dapat menyebabkan kurngnya perhatian terhadap stimulus. Sebaliknya dishabituation adalah suatu minat bayi yang diperbaharui terhadap suatu stimulus, Santrock and Yussen (1992). Diantara peneliti perilaku biasa melakukan studi tentang kebiasaan yang terjadi, yaitu perilaku memasukkan tangan ke mulut, (perilaku memasukkan ke mulut akan berhenti ketika anak bayi itu sudah menemukan benda aslinya).

Peniruan (imitation),albert bandura (Santrock and Yusen, (1992) adalah salah seorang tokoh psikologi yang sangat terkenal dalam mengenalkan konsep imitasi. Berpendapat bahwa imitasi atau modeling terjadi ketika anak-anak belajar perilaku barudengan melihat orang lain bertindak. Kemampuan belajar pola-pola perilaku dengan mengobservasi dapat menghilangkan perilaku belajar yang trial eror.

Teori Kognitif

Perbedaan pandangan kognitif dan behavioral, pada dasarnya pandangan kognitif berbeda dengan pandangan behavioral dalam asumsinya tentang apa yang dipelajari. Pandangan kognitif meyakinibahwa pengetahuan itu dipelajari dan perubahan dalam pengetahuan menyebabkan adanya perubahan perilaku. Sementara itu pandangan behavioristik menyatakan bahwa perilaku baru itu sendiri yang dipelajari.

Pengetahuan dan pandangan kognitif, menurut Woolfolk (1993) menyatakan bahwa pengetahuan adalah hasil belajar. Ketika kita belajar fakta, nama, aturan, dan sebagainya, maka ketika itu kita mengetahui suatu yang baru. Pengetahuan pada dasarnya lebih banyak dari apa yang diperoleh melalui belajar yang baru saja berlangsung, pengetahuan juga membimbing belajar yang baru. Pendekatan kognitif menyarankan bahwa salah satu elemen yang sangat penting dalam proses belajar adalah apa yang individu bawa kedalam situasi belajar. Apa yang telah kita tahu menentukan sekali terhadap apa yang akan kita pelajari,ingat atau lupa.pengetahuan menciptakan persepsi kita, memfokuskan perhatian kita, dan marupakan penompang ingatan.

Teori perkembangan kognitif

Pada teori ini, pikian anak rasional yang sedang berkembangdan tahap- tahap pemikiran sebagai focus sentrae perkembangan lebih ditentukan daripada penentu utama perilaku anak.

Ada beberapa konsep kunci dalam perkembangan piaget yaitu:

Proses adaptasi (asimilasi dan akomodasi)

Jika anak berkembang secara normal, mereka harus berinteraksi secara efektif dengan lingkungan.

Organisasi dan keseimbangan

Organisasi merupakan konsep piaget yang mengelompokan perilaku terpisah dalam suatu aturan yang lebih tinggi, sistem kognitif yang berfungsi lebih tinggi.

Pemprosesan Informasi

Pada dasarnya ada dua proses dasar yang diperlukan bagi anak untuk memproses informasi tentang dunianya yaitu melalui perhatian dan ingatan. Perhatian (attention) adalah kosentrasi dan pemusatan kegiatan mental. Perhatian juga bersifat selektif dan berubah. Maksudnya, bahwa perhatian itu akan tetap bertahan lama apabila yang menjadi pusat perhatian itu sesuatu yang selektif.

Sedangkan ingatan (memory) adalah bekerja dengan setiap kata yang diucapakan. Untuk belajar dan menalar yang sukses, anak-anak perlu memegang erat-erat informasi yang telah didapatkan dan mencari kembali informasi yang telah disimpan lama.

IMPLIKASI PROSES BELAJAR ANAK TERHADAP PENGEMBANGAN KBM

Belajar tidak hanya diorientasikan kepada pembentukan dan peningkatan salah satu aspek individu saja, namun juga keseluruhan aspek individu. Maka kurikulum yang dikembangkan hendaknya memberi kemungkinan yang seluas-luasnya untuk pengembangan semua bidang pengembangan fisik, emosi, social, dan kognitif melalui pendekatan terpadu. Serta adanya kejelasan tentang kesesuaian-kesesuaian antara isi kurikulum usia dan tingkat kemampuan anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun