Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi
Muhammad Fauzi Mohon Tunggu... Freelancer - Sosialistik

Pemuda penggerak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Asal Muasal Oligarki

6 Januari 2021   17:52 Diperbarui: 6 Januari 2021   17:56 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mendengar cerita itu, Bima semakin terpukul dan menjadikan dia kebingungan harus bagaimana dia untuk sekarang dan yang akan datang. Sementara, dia memilih diam dan menyendiri memikirkan dirinya dan kedaan yang sedang terjadi.

Dalam hatinya bergumam.

"Mengapa teman-teman yang saya tahu bahwa mereka lagak baik, tidak mampu menahan godaan dan memilih senang dengan dunianya sendiri. Tidak peduli dengan lingkungan. Merugukan banyak orang dan membiarkan kedaan yang rumit semakin rumit. Dasar Ojan, LIang, GAmba, Raksa dan KIan yang jahannam". Hmmm.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun