Mohon tunggu...
fauziahsalma
fauziahsalma Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Raden Mas Said Surakarta

Mahasiswa yang memiliki minat dalam bisnis kreatif dan pemasaran digital. Memiliki minat berbagi pandangan melalui tulisan, terutama dalam seputar bisnis, gaya hidup, dan inspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Mengelola Biaya, Memacu Laba: Strategi Inovatif untuk UMKM Rambak Lokal

8 Desember 2024   16:30 Diperbarui: 11 Desember 2024   20:56 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Boyolali - UMKM Rambak Djoyo Sonto, salah satu UMKM yang berlokasi di Dusun II, Kopen, Kec. Teras, Kabupaten Boyolali tersebut telah menjadi bagian penting dalam mendukung perekonomian lokal sejak 1995. Namun, seperti banyaknya UMKM lainnya, usaha ini menghadapi tantangan besar dalam mengelola biaya produksi dan menjaga profitabilitas di tengah persaingan yang semakin ketat. Persaingan dengan produk serupa yang berharga lebih murah serta kenaikan biaya bahan baku menjadi kendala utama yang memerlukan solusi strategis berbasis data dan inovasi.

Menurut laporan Kementrian Koperasi dan UKM, sekitar 60% UMKM di Indonesia menghadapi kesulitan dalam pengelolaan keuangan dan perencanaan bisnis yang efisisen. Kesulitan ini seringkali menyebabkan stagnasi usaha, penurunan daya saing, atau bahkan penutupan usaha kecil menengah. Hal serupa dirasakan oleh pemilik Rambak Djoyo Sonto, Bapak Zainuddin, yang dalam wawancara menyatakan, "Untuk pendapatan dan laba per bulannya belum tahu secara spesifik karena usaha ini kurang adanya manajemen ya mungkin manajemennya belum ada, selama ini hanya dijalani saja." Pernyataan ini mencerminkan bahwa banyak UMKM masih menghadapi tantangan dalam menerapkan manajemen usaha yang baik, terutama dalam hal perencanaan keuangan, efesiensi operasional, dan optimasi biaya.

Tantangan Pengelolaan Biaya dan Profitabilitas

Tantangan terbesar UMKM Rambak Djoyo Sonto adalah tingginya biaya variabel, terutama bahan baku utama seperti tepung tapioka dan terigu, yang terus meningkat. Selain itu, kurangnya inovasi pemasaran digital dan minimnya penetrasi pasar baru turut mempersempit peluang pertumbuhan usaha.

Berdasarkan analisis Biaya-Volume-Laba (BVL), yang merupakan salah satu pendekatan dalam akuntansi manajemen, diketahui bahwa UMKM ini memerlukan produksi minimal 2.703 kg per bulan untuk mencapai titik impas. Dengan margin keamanan (Margin of Safety) sebesar 54,95% usaha ini memiliki toleransi terhadap penurunan penjualan yang cukup tinggi sebelum mencapai titik impas. Angka ini memberikan ruang bagi UMKM untuk menghadapi fluktuasi permintaan di pasar.

Namun, tingginya biaya variabel dan kurangnya efisiensi dalam pengelolaan sumber daya menjadi penghambat utama dalam meningkatkan profitabilitas. Selain itu, keterbatasan inovasi pemasaran digital membuat produk sulit bersaing dengan kompetitor yang lebih agresif memanfaatkan platform online. Dalam era digital, kemampuan menjangkau pasar yang lebih luas melalui teknologi menjadi salah satu kunci keberhasilan UMKM.

Pentingnya penerapan akuntansi manajemen dalam membantu UMKM memetakan biaya, menganalisis struktur pengeluaran, dan merancang strategi efisiensi tidak dapat diabaikan. Akuntansi manajemen memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih terukur, termasuk dalam menentukan harga jual, target produksi, hingga margin keuntungan.

Solusi Strategis untuk Efisiensi dan Inovasi

menghadapi tantangan tersebut, UMKM seperti Rambak Djoyo Sonto memerlukan strategi konkret berikut:

1. Penggunaan Teknologi Produksi 

Teknologi otomatisasi dapat mengurangi pemborosan bahan baku dan meningkatkan produktivitas. Menurut McKinsey & Company, "Teknologi otomatisasi mampu meningkatkan efisiensi operasional hingga 30-50% tergantung pada skala dan kompleksitas bisnis." Langkah ini tidak hanya mengurangi biaya tetapi juga memungkinkan pengusaha fokus pada pengambangan produk dan pemasaran.

2. Pemantauan Biaya Secara Real-Time 

Menggunakan perangkat lunak akuntansi membantu UMKM memantau pengeluaran secara efisien. Data dari kementerian koperasi dan UKM 2023 menunjukan, "UMKM yang menggunakan perangkat lunak akuntansi memiliki efisiensi keuangan 40% lebih tinggi dibanding metode manual." Dengan sistem ini, UMKM dapat memetakan pengeluaran secara detail dan meminimalkan kesalahan dalam pembukuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun