Mohon tunggu...
fauziahrachmawati
fauziahrachmawati Mohon Tunggu... Guru - Guru yang suka menulis dan jalan-jalan

Pendidik yang senang membaca, menulis, jalan-jalan, dan nonton film

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Malang Flower Carnival, Menyulap Bahan Daur Ulang Menjadi Kostum Mewah

17 September 2018   12:09 Diperbarui: 17 September 2018   12:47 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak tahu ada acara Malang Flower Carnival (MFC) di Malang pada MInggu tanggal 16 September 2018, saya langsung mengosongkan jadwal. Biar nggak nyesel seperti tahun kemarin, tahun kemarin saya nggak bisa lihat.

Yang bikin hepi, Alhamdulillah saya dapat undangan untuk kuota Blogger Malang. Alhamdulillah bisa puas foto-foto di dalam hehe.

Dan taraaaa di hari-H saya dibuat tercengang oleh show fashion yang menarik dan bikin mata betah lama-lama buat mantengin. Ada 200 lebih kostum cantik yang dibawakan model dengan 30% kostum dibuat dari bahan bekas atau hasil daur ulang.

foto: dok pribadi
foto: dok pribadi
Apa sih yang membedakan MFC dengan carnival yang lain? 

Yang bikin beda adalah MFC menonjolkan bunga Nusantara. Apalagi MFC kali ini bertema Wonderfull Indonesia Flower. Tak hanya itu peserta MFC selama ini selalu menjadi perwakilan Indonesia dalam berbagai helatan skala internasional. Kalau tak salah pernah 32 kali mewakili Indonesia dalam ajang internasional. 

MFC juga pernah mendapat penghargaan di mancanegara. Di antaranya sebagai The Best Performances dalam Parade Budaya Internasional di Moskow Rusia, Best National Costume, dan Miss Queen Tourism Ambassador International, di Kuala Lumpur Malaysia. Weeewww plok plok plok

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Tujuan diadakan MFC

Mengapa sih Kota Malang mau ribet bikin acara MFC? Pastinya ada tujuan yang bikin nih event rutin diadakan pertahun. Tujuan MFC adalah menyuguhkan keberagaman dan keindahan bunga Nusantara. Selain itu, MFC lebih mengedepankan nilai dan budaya lokal. Itu diwujudkan dari para peserta yang menggunakan topeng Malangan hingga Ken Arok dan Ken Dedes.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Setelah mengikuti acara sampai akhir, saya dengan mantap menyatakan acara ini sukses. Bagaimana tidak, penonton membludak. Tak hanya dari Indonesia tapi juga dari luar negeri. 

Kebetulan saya bersebelahan dengan penonton dari luar. Saat itu panas terik, salah saya nggak bawa topi. Then, saat tahu kami kepanasan, panitia memberikan paying wonderful Indonesia ke saya, ndak ding penonton luar negeri heheh. Saya hanya lihat aja, hehhe.

Ini dia beberapa kostum MFC

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun