Judul cerpen : KADO TERAKHIR UNTUK SAHABAT
Penulis :Nurul Alma Febriyanti
Link: http://eposlima.blogspot.co.id/2013/03/cerpen-persahabatan-kado-terakhir-untuk.html
1. Tema : Persahabatan
2. Tokoh :
-Alma/Aku sebagai tokoh utama
Bukti : *Tok3X… “Alma, kamu mengunci pintu kamarmu ya” Tanya ibu sambil mencoba membuka pintu “enggak kok” jawabku dengan lemasnya.
-Alvi sebagai tokoh utama
Bukti : “hei, kemana saja kamu? Daritadi aku nungguin” Tanya sahabatku yang bernama Alvi.
-Rafid sebagai tokoh tambahan
Bukti : Tidak lama saat aku & Alvi sedang asyik bermain congklak, Rafidadiknya Alvi datang menghampiri kami berdua.
-Ibu Alma sebagai tokoh tambahan
Bukti: “Alma, kamu mengunci pintu kamarmu ya” Tanya ibu sambil mencoba membuka pintu.
-Ibu Alvi sebagai tokoh tambahan
Bukti : “Assalamualaikum, ada Alvinya gak?” Tanya ibunya Alvi sambil tersenyum denganku.
-Pemilik toko sepatu sebagai tokoh tambahan
Bukti : Tak lama, si pemilik toko sepatu itu kembali sambil membawa sepasang sepatu futsal.
3. Penokohan: dalam cerpen ini penulis menggambarkan sifat tokoh melalui tingkah laku atau perbuatan tokoh.
- Alma / aku
Pemalas
Bukti : Tetapi, aku tetap saja masih ingin ditempat tidur. Sampai sampai ibuku memaksaku untuk tidak bermalas malasan.
“Alma, ayoo bangun.. perempuan gak baik bangun kesiangan” ujar ibu sambil melipat selimutku. “sebentar dulu lah.. aku masih ngantuk” sahutku sambil menarik selimut ditangan ibu.
Peduli
Bukti : Terlintas dipikiranku untuk memberikan Alvi sahabatku sebuah kado yang mungkin isinya bisa membuat Alvi mengingat persahabatan antara kita selamanya walaupun sampai akhir hayat nanti kita tak akan dipertemukan lagi.
- Alvi
Sopan
Bukti : “Assalamualaikum, Alma!!” panggil Alvi dari depan rumah.
“walaikumsallam, iya!!” sahut ibuku yang beranjak keluar rumah.
“oh ibunya Alma, ada Alma nya gak?” Tanya Alvi.
Rendah hati, menghargai pemberian orang lain
Bukti : “oh iya Alma, thanks ya buat kadonya itu bagus banget… aku juga udah baca suratnya… terima kasih banyak ya… akan kujaga terus kado mu” ujar Alvi menatapku.
- Rafid
Jujur
Bukti : “kak, aku pengen bilang” kata Rafid “bilang apa?” sahut Alvi penasaran “kata bapak, sebentar lagi kita pindahan” jawab Rafid.
- Ibu Alma
Perhatian, penyayang
Bukti : “oh kamu tidak sedih kan?” Tanya ibu yang menghampiriku.
“…” tak kujawab pertanyaan ibu.
“hm.. sudahlah tak usah dibahas dulu.. sana tidur siang dulu biar nanti malam bisa mengerjakan PR” ujar ibu sembari mengelus elus rambutku.
- Ibu Alvi
Rendah hati
Bukti: “maafin tante sama Alvi beserta keluarga ya jika punya salah sama kamu, ini tante ada sesuatu buat kamu” kata ibunya Alvi sambil memberiku sekotak coklat.
- Pemilik toko sepatu
Ramah
Bukti: “hai nak, kamu mencari sepatu apa?” Tanya seorang bapak yang menurutku adalah pemilik took sepatu tersebut.
Dermawan
Bukti: “bapak kasih murah nak untukmu.. ini aslinya Rp. 60.000 jadi kamu bayar Rp.20.000 saja nak” jawab si pemilik toko itu sambil tersenyum.
4. Latar
- Latar tempat
Tempat bermain,dibuktikan dengan: Selepas makan siang, aku langsung kembali beranjak ketempat aku bermain dengan sahabatku.
Kamar Alma,dibuktikan dengan: …aku langsung masuk kedalam kamar & entah kenapa perkataan Rafid yang belum pasti tersebut, terlintas kembali ke pikiranku.
Rumah Alma,dibuktikan dengan: Setelah itu Alvi tiba-tiba menghampiri rumahku.
Toko sepatu,dibuktikan dengan: Besoknya sehabis pulang sekolah, aku langsung berlari ke toko sepatu dekat rumahku.
Sekolah,dibuktikan dengan: Besoknya disekolah, aku sering bengong sendiri sampai-sampai guruku bertanya kenapa aku seperti itu.
Rumah alvi,dibuktikan dengan: Suara mobil kijang mengagetkanku & bergegas aku keluar. Ku lihat Alvi & keluarganya sudah bersiap-siap untuk berangkat
- Latar waktu
Siang hari,dibuktikan dengan: Selepas makan siang, aku langsung kembali beranjak ketempat aku bermain dengan sahabatku.
Pagi hari,dibuktikan dengan: Esoknya tepat dihari Minggu, matahari pagi menyambutku. Suara ayam berkokok dan jam beker menjadi satu.
Malam hari,dibuktikan dengan: Malamnya aku masih memikirkan betapa sedihnya perasaanku nanti jika sahabatku pindah pasti tidak bisa bermain bersama lagi seketika air mataku menetes & tiba-tiba ibu mengetuk pintuku.
- Latar suasana
Sedih,dibuktikan dengan: “iya, kamu tenang. Kalau kamu sedih kepergianku ini tidak akan nyaman” sahutnya sambil memberiku tissue.
“iya… terima kasih” jawabku kembali sambil menghapus air mata dengan tissue yang diberikan oleh Alvi.
5. Alur : mundur
Bukti: Lima hari sebelum kawanku pindah jauh disana.
6. Sudut pandang: orang pertama pelaku utama
Dibuktikan dengan penulis menggambarkan tokoh utama dengan menggunakan kata aku.
Selepas makan siang, aku langsung kembali beranjak ketempat akubermain dengan sahabatku
7. Gaya Bahasa: komunikatif
Dibuktikan dengan penggunaan Bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca.
8. Amanat : kita harus bisa menerima kenyataan yang ada dengan lapang dada. Perpisahan bukan untuk ditangisi tetapi harus dihadapi dengan ikhlas. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Kita tidak pernah tahu bahwa sebenarnya itulah yang terbaik untuk kita. Kita harus bisa mengambil hikmahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H