Mohon tunggu...
fauziah
fauziah Mohon Tunggu... Lainnya - penulis segala hal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

teruslah menulis, agar menjadi sejarah di kemudian hari

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perang Gaza Membuka Mata Dunia

9 November 2023   12:40 Diperbarui: 9 November 2023   12:51 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebulan lebih perang di Gaza telah berlangsung. Belum ada tanda-tanda akan berakhir. Jumlah korban yang meninggal dunia telah mencapai 10.328 orang, jumlah tersebut terus bertambah selama perang ini terus berlanjut. Yang menyedihkan dari jumlah korban diatas lebih dari 4.200 adalah anak-anak.

Perang kali ini adalah rentetan panjang perjuangan rakyat Palestina untuk mempertahankan negara mereka. Semenjak datangnya orang-orang Yahudi yang terusir , awalnya dibantu dan diberi tempat tinggal, namun akhirnya merampas dan balik mengusir rakyat Palestina. 

Saat ini adalah puncak perjuangan rakyat Palestina, 75 tahun terjajah membuat mereka bangkit dan harapan mereka hanyalah Allah SWT semata, karena terbukti sampai saat ini  pemimpin negeri-negeri muslim masih belum mau menurunkan pasukannya untuk membantu rakyat Palestina.

Serangan tanggal 7 Oktober 2023 oleh pejuang HAMAS membuka mata dunia.  Awalnya kecaman demi kecaman dilontarkan oleh negara-negara barat kepada HAMAS, bahkan fitnah keji juga mereka lontarkan.  

Namun belakangan terbukti semuanya hoak dan jauh dari kebenaran.  Dengan penyerangan HAMAS tersebut, zionis yahudi seperti kesetanan menghujani kota Gaza dengan rudal bahkan rumah sakit pun menjadi sasaran, dengan alasan dibawah RS tersebut ada bunker pasukan HAMAS. 

Apa yang terjadi ? dukungan dunia kepada Palestina semakin kuat. Demonstrasi membela Palestina terjadi hampir di seluruh negara di dunia. Pun pada negara yang pemimpinnya  mendukung zionis yahudi, rakyatnya tetap turun ke jalan menyuarakan bebaskan Palestina.  Mengapa bisa sedemikian ? ini menjadi bukti bahwa dunia sudah lelah melihat kepongahan negara Israel dengan teman-temannya yang dengan teganya menghabisi nyawa perempuan, anak-anak dan kaum lansia yang tak berdosa di Gaza.

Kalau kita perhatikan dukungan dari seluruh negara di dunia kepada Palestina ada dua hal yang mendasarinya. Bagi mereka yang non muslim , mereka tersentuh dan akhirnya marah karena secara kemanusiaan , zionis Yahudi ini sungguh sangat-sangat jahat dan tidak berprikemanusiaan.

Berbeda dengan yang muslim, dorongannya tentu adalah keimanan, di Palestina ada masjid Al Aqsa yang merupakan kiblat pertama umat Islam, disana juga Rasulullah  Muhammad SAW melakukan perjalanan Isra Mi'raj .  Karenanya  apa yang dilakukan oleh HAMAS bagi kaum muslimin adalah aksi yang sangat didukung, karena mereka mempertahankan masjid suci umat Islam.

Namun, ketika suara bebaskan Palestina telah mendunia, Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai Lembaga yang mengayomi seluruh negara di dunia, tak mampu berbuat banyak.  Karena setiap resolusi yang mendukung kebebasan Palestina selalu berakhir dengan veto. Pun dengan negara-negara muslim, pemimpinnya hanya sebatas menyampaikan kecaman dalam pidato kenegaraannya, tapi tak ada satu pun yang menurunkan pasukan militernya.

Mengapa semua itu terjadi ? bila kita melihat Sejarah, dulu kaum muslimin bersatu dalam satu kepemimpinan, khilafah Islam, pemimpinnya di sebut Khalifah. Namun sejak khilafah terakhir di Turki runtuh pada tahun 1924, sejak saat itulah  negeri-negeri Islam dipecah belah menjadi banyak negara.  

Masing-masing negara memiliki bendera dan lagu kebangsaan.  Mereka lupa  atau dibuat lupa bahwa dulu pernah bersatu.  Akhirnya ide nasionalisme ini telah mandarah daging, persaudaraan karena satu Aqidah Islam pun hilang, dan berganti dengan ikatan nasionalisme masing- masing.

Apalagi saat ini di negeri-negeri muslim tersebut, juga telah dijajah secara ekonomi, politik, sosial dan budaya. Sehingga gelagat untuk membantu kaum muslimin Palestina pun dibendung dengan berbagai ancaman dan narasi seperti " negeri kita saja masih banyak yang nggak mampu, jangan sok bantu negara lain", ada juga narasi sesat dan menunjukkan tertanamnya penyakit wahn yaitu narasi " kalau Palestina Merdeka nanti akan kiamat".  Jadi kepedulian kaum muslimin coba dihilangkan demi tetap bercongkolnya kebatilan yang terus dipertontonkan di dunia ini.

Bisa kita simpulkan bahwa dunia ini sejak berakhirnya perang dunia ke 2 telah diatur oleh sistem kapitalisme. Sistem ini terus memproduksi berbagai kerusakan di berbagai bidang,  termasuk juga dengan pengaturannya terhadap kondisi di Kawasan Timur Tengah.  Akhirnya kaum muslimin yang jumlahnya banyak, hanya menjadi bak buih di lautan, hanya bisa terombang ambing oleh ombak. Kaum muslimin diinjak-injak dan dibuat lupa akan sejarah kegemilangan pengaturan kehidupan oleh sistem Islam.

Maka serangan 7 Oktober 2023 oleh Brigade al qassam, menjadi pemantik kebangkitan kaum muslimin di seluruh dunia. Bukan hanya itu, kebiadaban zionis yahudi di Gaza juga menjadi bukti dan menjadi awal kehancuran demokrasi, HAM dan ide-ide batil yang dilahirkan dari sistem kapitalisme.  Maka inilah saatnya dunia membuka matanya melihat dengan hati nuraninya bahwa sistem kapitalisme sekuler telah gagal dan Islamlah satu-satunya pilihan karena sosialisme pun telah terbukti gagal.

Terkait  Palestina dan Israel sejarah telah menunjukkan sejak wilayah Syam berhasil ditaklukkan oleh kaum muslimin pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, Islam telah menaungi Palestina dengan pengaturannya yang adil.  Perjanjian Umar yang menyatakan bahwa penduduk Yerussalem (Kristen) tidak dipaksa meninggalkan agama mereka dan tetap boleh tinggal disana dan juga menyatakan bahwa orang-orang Yahudi tidak diperkenankan hidup bersama dengan orang-orang Kristen. Kedamaian meliputi bumi Palestina beratus-ratus tahun lamanya. Hingga sampai masa pasukan salib merebut kembali wilayah Yerussalem , seluruh kaum muslimin dibantai  dan puluhan tahun kaum muslimin tidak bisa untuk beribadah ke masjid Al Aqsa. Sampai masa Panglima Shalahuddin AlAyyubi datang membebaskan Alquds dengan membiarkan penduduknya yang non muslim tetap hidup dan tinggal disana.

Namun sejak khilafah Islam runtuh sejak saat itulah petaka terjadi di bumi Palestina, wilayah mereka dicaplok oleh zionis yahudi hingga sekarang. Karenanya tak ada solusi lain untuk masalah perang Gaza ini selain kembalinya kekhilafahan Islam yang akan mengatur kehidupan dengan sangat adil. Tentu perlu upaya dakwah yang serius untuk membangun kesadaran ditengah umat untuk menjadi Islam sebagai sistem kehidupan.

Dan untuk solusi saat ini untuk kaum muslimin di Gaza, tidak ada hal lain selain pengiriman pasukan dari negeri-negeri kaum muslimin untuk membantu mengusir zionis yahudi dari tanah Palestina. Semoga Allah membukakan hati kepala negara, panglima militer, Menteri pertahanan negeri-negeri Islam untuk menolong saudara se Aqidah di Gaza dan bersama menjaga Masjid Al Aqsa kebanggaan kaum muslimin. Wallahu'alam bis showab.

theAsianParent
theAsianParent

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun