Tembus Pandang ke langit biru
Aku tersipu malu
Secarik kertas kurobek pada diary itu
Kupital kata demi kata
tinta hitam mulai memenuhi ruang
Tuhan ku kirim surat untuk-Mu
Ku memesan untuk menjadi tulang rusuknya
Anganku terbang bersama hiruk-pikuk angin
Saatku bersandar pada kayu balai kampung
Ku tengok permukaan sungai menggambarkan wajah cintakuÂ
Seolah merestui hatiku
Tuhan ku kirim surat untuk-Mu
Tanamkanlah benih dihatinya
Jika terkabul sungguh bahagia ku rasa
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI