Lembayung senja
Semburat menari di permukaan air
Kecipak nada iringi syahdunya nyanyian alam
Merona aurora.
Mengiring malam.
Hati yang kelam.
Di sini,
Di bibir pantai mungilmu aku termangu
Membaca setiap inci resah yang membuncah, kau torehkan
di pasir putih itu.
Gundahmu menggulung nadi kehidupan
Tidak lagi menawarkan kemakmuran di perutmu
Rahimmu dibombardir, bak sekutu merenggut keelokanmu
Ikan ikan kecil itu tinggal menunggu waktu.
Di mana muara kehidupannya?
Di laut lepas atau di pelelangan?
dan aku lagilagi hanya mampu termangu
Menyaksikan tangan kemaruk menguasaimu
Lukamu, akan menggulung derap langkah penguasa alam
Janjimu.
Pada bumi.
Kubaca lewat isyarat sore itu.
Â
Tanah Bumbu, 01/10/2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H