Tidak lagi menawarkan kemakmuran di perutmu
Rahimmu dibombardir, bak sekutu merenggut keelokanmu
Ikan ikan kecil itu tinggal menunggu waktu.
Di mana muara kehidupannya?
Di laut lepas atau di pelelangan?
dan aku lagilagi hanya mampu termangu
Menyaksikan tangan kemaruk menguasaimu
Lukamu, akan menggulung derap langkah penguasa alam
Janjimu.
Pada bumi.
Kubaca lewat isyarat sore itu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!