"Saya ingin meneriakkannya halal is my life, jawabannya halal, halal, halal. Ini bukan kampanye, ini kampanye halal. Saya ini calon wakil presiden tapi kampanye nya tidak di sini."
Begitu kutipan pernyataan Kiai Ma'ruf Amin saat pidato penutupan Jogja Halal Fest 2018 yang diadakan Perkumpulan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Yogyakarta, 14 Oktober lalu. Kendati beliaunya mengelak kampanye halal itu bukan kapasitasnya sebagai Calon Wakil Presiden. Namun netizen tetap melekatkan Kiai Ma'ruf sebagai kontestan Pilpres 2019.
Ya, hal itu sangat lumrah. Mengingat eskalasi politik 2019, mulai ditabuh genderangnya. Demam pilpres mulai melanda saat ini. Semua fenomena informasi yang berkembang di masyakarakat. Akan ditautkan dengan Pilpres. Apalagi yang berbicara mereka yang berkepentingan dalam Pilpres, tim sukses, relawan, pendukung apalagi kandidat.
Kita tidak akan berdebat pernyataan Kiai Ma'ruf dalam acara itu sebagai pernyataan politik atau bukan. Kita sepakat bahwa Kiai Ma'ruf mengeluarkan 'jurus'. Dan, hal tersebut sebuah kewajaraan dalam konstelasi politik.
Membaca statement politik Kiai Ma'ruf itu, adalah sebuah tawaran politik kepada masyarakat. Tentu saja, bermaksud untuk melawan politik hoaks yang "disajikan" pasangan Prabowo-Sandi.
Menurut Direktur Eksekutif Indobarometer Ahmad Qodari. Untuk melakukan pemetaan, dukungan para kandidat akan berlomba-lomba membuat isu. Sehingga perang isu tidak bisa dihindarkan dan semakin memanas saat ini.
Lebih khusus Qodari menjelaskan. Prabowo akan mengunakan cara-cara Donald Trump saat memenangkan Pilihan Presiden Amerika 2016 lalu. . Strategi yang digunakan yaitu dengan menyebar isu-isu kesenjangan dan ketakutan.
Strategi Donald Trump sendiri merujug dari propaganda ala Rusia. Metode propaganda yang di gunakan bernama The Russian "Firehose of Falsehood".
Firehose Of Falsehood sendiri memiliki ciri. Pertama, Masif dengan jumlah yang banyak dan melalui berbagai macam media. Kedua, Tidak mempunyai komitmen pada realita dan landasan data yang kuat. Ketiga, Tidak konsisten dengan isi informasi yang disebarkan.
Dilawan Halal Is My Life
Sepintas Firehose Of Falshood apabila kita melihat ciri-cirinya sederhana. Meskipun tidak mengandalkan data atau hanya kebohongan. Namun apabila dilakukan dengan intensitas tinggi. Sehingga membanjiri semua ruang publik. Akan mampu merubah fakta yang nyata. Sehingga masyarakat akan mempercayainya.
Contoh paling nyata, dengan berita bohong soal Ratna Sarumpet. Faktanya jelas berisi kebohongan. Kubu Prabowo akan digunakan untuk mendiskreditkan Petahana. Targetnya tentu saja membangun opini ketakutan masyarakat. Rezim Petahana mengunakan cara represif.
Tapi gagal ditengah jalan. Polisi menemukan fakta baru yang tidak kalah viralnya. Sehingga Ratna Sarumpetpun mengakui kebohongan tersebut.
Cara mengantisipasi metode propaganda tersebut. Harus dimunculkan fakta-fakta baru. Yang tidak kalah penting yaitu peringatan dini.
Lah, peringatan dini inilah yang sebenarnya ingin disampaikan Kiai Ma'ruf untuk melawan itu. Masyarakat diajak kembali mengedepankan kehidupan pada norma-norma ketuhanaan. Yaitu tidak menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
Peringatan dini tersebut bertujuan agar masyarakat. Tidak semata-mata menerima gempuran informasi. Sehingga lebih dewasa dalam menerima informasi yang sedang banjir.
Kiai Ma'ruf sosok yang kompenten berbicara soal halal. Menginggat beliau adalah Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Pesan yang disampaiakan Kiai Ma'ruf mengajak masyarakat menjadikan halal sebagai kehidupan masyarakat Halal Is My Life. Dijelaskan Halal jadi identitas masyakat Indonesia. Yang notabene implementasi Pancasila sila ke-1.
Halal Is My Life antisipasi dan penguataan dari serbuan dan tingginya intensitas isu yang dimainkan. Akan lebih efektif daripada harus membalas informasi yang sudah diterimah masyarakat. Dengan berbagai alat atau channel komunikasi yang dimiliki petahana.
Tujuannya, tentu saja masyarakat sadar. Bahwa banjir informasi adalah sebuah cara yang digunakan salah satu kontestan pilpres dalam mencari simpati ke publik.
Banjirnya, informasi pun akan menjadi biasa saja. Karena nitizen sudah terlebih dahulu diperingatkan. Peringatan untuk kembali kepada kehidupan halal.
Penulis adalah Konsolidator Jawa Timur Barisan Milenial Kiai Ma'ruf.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H