Contoh paling nyata, dengan berita bohong soal Ratna Sarumpet. Faktanya jelas berisi kebohongan. Kubu Prabowo akan digunakan untuk mendiskreditkan Petahana. Targetnya tentu saja membangun opini ketakutan masyarakat. Rezim Petahana mengunakan cara represif.
Tapi gagal ditengah jalan. Polisi menemukan fakta baru yang tidak kalah viralnya. Sehingga Ratna Sarumpetpun mengakui kebohongan tersebut.
Cara mengantisipasi metode propaganda tersebut. Harus dimunculkan fakta-fakta baru. Yang tidak kalah penting yaitu peringatan dini.
Lah, peringatan dini inilah yang sebenarnya ingin disampaikan Kiai Ma'ruf untuk melawan itu. Masyarakat diajak kembali mengedepankan kehidupan pada norma-norma ketuhanaan. Yaitu tidak menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
Peringatan dini tersebut bertujuan agar masyarakat. Tidak semata-mata menerima gempuran informasi. Sehingga lebih dewasa dalam menerima informasi yang sedang banjir.
Kiai Ma'ruf sosok yang kompenten berbicara soal halal. Menginggat beliau adalah Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Pesan yang disampaiakan Kiai Ma'ruf mengajak masyarakat menjadikan halal sebagai kehidupan masyarakat Halal Is My Life. Dijelaskan Halal jadi identitas masyakat Indonesia. Yang notabene implementasi Pancasila sila ke-1.
Halal Is My Life antisipasi dan penguataan dari serbuan dan tingginya intensitas isu yang dimainkan. Akan lebih efektif daripada harus membalas informasi yang sudah diterimah masyarakat. Dengan berbagai alat atau channel komunikasi yang dimiliki petahana.
Tujuannya, tentu saja masyarakat sadar. Bahwa banjir informasi adalah sebuah cara yang digunakan salah satu kontestan pilpres dalam mencari simpati ke publik.
Banjirnya, informasi pun akan menjadi biasa saja. Karena nitizen sudah terlebih dahulu diperingatkan. Peringatan untuk kembali kepada kehidupan halal.
Penulis adalah Konsolidator Jawa Timur Barisan Milenial Kiai Ma'ruf.