Pupuk cair merupakan solusi alami yang bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah dan mempercepat pertumbuhan tanaman. Dengan bahan-bahan organik yang mudah ditemukan, Anda bisa membuat pupuk cair sendiri di rumah tanpa perlu mengeluarkan biaya besar. Selain lebih ramah lingkungan, pupuk cair juga dapat memberikan nutrisi yang lebih cepat terserap oleh tanaman. Berikut ini adalah cara buat pupuk cair yang mudah dan efektif.
Bahan-Bahan yang Dibutuhkan
Sebelum memulai, pastikan Anda menyiapkan bahan-bahan berikut:
- 1 kg sampah organik (sisa sayuran, buah-buahan, dedaunan)
- 5 liter air
- 100 gram gula merah
- 200 ml air cucian beras
- 100 ml EM4 atau starter mikroorganisme lainnya
Bahan-bahan tersebut sangat mudah didapatkan dan berasal dari limbah rumah tangga. Hal ini membuat proses pembuatan pupuk cair tidak hanya bermanfaat bagi tanaman, tetapi juga berkontribusi terhadap pengurangan sampah organik.
Langkah-Langkah Pembuatan Pupuk Cair
Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat pupuk cair:
1. Persiapkan Wadah Fermentasi
Siapkan wadah besar yang memiliki tutup rapat, seperti drum plastik atau ember, sebagai tempat fermentasi pupuk. Pastikan wadah bersih dan bebas dari kontaminasi bahan kimia.
2. Masukkan Sampah Organik
Masukkan sampah organik yang telah dikumpulkan, seperti sisa sayuran, kulit buah, atau daun-daunan ke dalam wadah. Usahakan sampah organik dipotong kecil-kecil agar proses fermentasi lebih cepat.
3. Campurkan Gula Merah dan Air Cucian Beras
Larutkan gula merah dalam air hangat hingga cair, lalu campurkan dengan air cucian beras. Gula merah berfungsi sebagai sumber energi untuk mikroorganisme, sedangkan air cucian beras mengandung zat yang mendukung pertumbuhan mikroorganisme baik.
4. Tambahkan Cairan EM4
Tuangkan EM4 atau starter mikroorganisme ke dalam campuran tadi. EM4 adalah cairan yang mengandung mikroorganisme baik yang mempercepat proses dekomposisi sampah organik menjadi pupuk.
5. Tambahkan Air dan Tutup Wadah
Masukkan air ke dalam wadah hingga semua bahan terendam. Aduk perlahan, lalu tutup wadah dengan rapat agar proses fermentasi berjalan optimal. Pastikan tidak ada udara yang masuk ke dalam wadah selama fermentasi.
6.Proses Fermentasi
Biarkan campuran tersebut berfermentasi selama 10-14 hari di tempat teduh. Setiap 2 hari sekali, buka tutup wadah untuk mengeluarkan gas yang terbentuk selama fermentasi, lalu tutup kembali.
7. Saring Pupuk Cair
Setelah 2 minggu, pupuk cair siap digunakan. Saring pupuk cair menggunakan kain bersih untuk memisahkan ampasnya. Simpan pupuk cair dalam botol atau wadah tertutup rapat.
Cara Penggunaan Pupuk Cair
Pupuk cair yang sudah jadi dapat langsung digunakan pada tanaman. Untuk hasil yang optimal, larutkan pupuk cair dengan air bersih dengan perbandingan 1:10 (1 liter pupuk cair dicampur dengan 10 liter air). Siramkan larutan pupuk cair ini ke akar tanaman seminggu sekali, atau setiap dua minggu untuk menjaga kesuburan tanah dan tanaman.
Manfaat Pupuk Cair
Pupuk cair yang dibuat dari bahan organik memberikan berbagai manfaat untuk tanaman, antara lain:
- Meningkatkan kesuburan tanah: Pupuk cair menambah unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh optimal.
- Mempercepat pertumbuhan tanaman: Pupuk cair memberikan nutrisi yang lebih cepat diserap oleh akar tanaman dibandingkan pupuk padat.
- Ramah lingkungan: Menggunakan pupuk cair membantu mengurangi penggunaan pupuk kimia yang bisa merusak lingkungan dalam jangka panjang.
Kesimpulan
Membuat pupuk cair sendiri merupakan langkah mudah dan ekonomis untuk merawat tanaman di rumah. Dengan bahan-bahan yang tersedia di sekitar kita, buat pupuk cair sendiri tidak hanya efektif dalam meningkatkan kesuburan tanaman, tetapi juga membantu mengurangi limbah organik. Yuk, mulai buat pupuk cair di rumah dan rasakan manfaatnya bagi tanaman Anda!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI