Karena tak mungkin Sang Raja menamparmu, tanpa memberimu sebuah mahkota dan sebuah tahta untuk diduduki.
Seluruh alam-dunia hanya senilai sebelah sayap kutu, tapi satu tamparan dapat memberimu ganjaran tak terperi.
Cepatlah lepaskan lehermu dari rantai emas, yaitu dunia ini, dan terimalah tamparan dari Rabb.
Para nabi telah menerima pukulan seperti itu di leher mereka, karenanya, kepala mereka tegak.
Karenanya, wahai pencari, siapkan dirimu, selalu penuh perhatian: hadirkan dirimu, agar Dia temukan engkau di tempatmu.
Jika tidak, Dia akan ambil kembali hadiah penghormatan itu, seraya berkata, "tak Ku-temukan seorangpun disini."
Rumi, Matsnavi VI
Karya dan ajaran Jalaluddin Rumi memiliki pengaruh yang dalam terhadap banyak tokoh sastra dan filsafat, baik di dunia Islam maupun di luar. Puisi-puisi Rumi yang penuh dengan kebijaksanaan spiritual dan keindahan bahasa telah menarik perhatian dan mengilhami banyak penulis dan pemikir. Misalnya, di dunia Barat, terjemahan karya-karya Rumi ke dalam bahasa-bahasa Eropa telah memperkenalkan konsep-konsep sufisme kepada pembaca Barat, mempengaruhi sastra dan filsafat di sana. Tokoh-tokoh seperti Johann Wolfgang von Goethe dan Ralph Waldo Emerson adalah beberapa dari banyak penulis Barat yang terinspirasi oleh karya Rumi. Goethe, dalam karyanya "West-stlicher Divan," terpengaruh oleh gaya dan tema-tema Rumi dalam mengeksplorasi hubungan antara keindahan, cinta, dan spiritualitas.
Di dalam dunia Islam, pengaruh Rumi terasa dalam sastra Persia dan Urdu, di mana karya-karyanya telah menjadi bahan kajian dan inspirasi bagi banyak penyair dan penulis. Penyair Persia seperti Hafez dan Saadi menunjukkan pengaruh Rumi dalam cara mereka mengekspresikan cinta dan kebijaksanaan spiritual dalam puisi mereka. Ajaran Rumi tentang cinta ilahi, kesatuan dengan Tuhan, dan pencarian kebijaksanaan dalam kesederhanaan hidup juga telah mempengaruhi pemikiran filsafat dan mistisisme di dunia Islam. Tokoh-tokoh seperti Ibn Arabi, seorang filsuf dan sufi terkemuka, juga menunjukkan pengaruh Rumi dalam konsep-konsep metafisika dan spiritualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H