Mohon tunggu...
Fauzan Irvan
Fauzan Irvan Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa Pascasarjana Prodi Politik dan Hubungan Internasional di Timur Tengah, Universitas Indonesia

Muhammad Fauzan Irvan | Direktur Ekseksutif Progressive Democracy Watch (Prodewa) , Ketua Pembina Yayasan Pena Bakti Imdonesia dan Mahasiswa Pascasarjana Prodi Politik dan Hubungan Internasional di Timur Tengah, Universitas Indonesia | Instagram : @Fauzan_Irvan | email : fauzanirfan6@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dilema Akhir Tahun dan Ujian Toleransi Kita

25 Desember 2017   08:09 Diperbarui: 25 Desember 2017   09:34 1727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dinamika Kehidupan berbangsa dan Bernegara bangsa Indonesia setiap akhir tahunya selalu ramai dan meriah. Banyak yang mengatakan akhir tahun menjadi ujian toleransi dan ujian kebhinekaan bangsa yang berlandaskan pancasila ini. 

Karena setiap akhir tahun ini terdapat suatu peristiwa sejarah dari saudara kita beragama Kristen, yaitu perayaan Natal.  

Perayaan Natal ini semakin meriah karena setiap tahun nya pasti ada perdebatan tentang hukum mengucapkan "Selamat Natal" bagi mereka yang beragama Islam.  

Serta hukum menggunakan atribut natal lain nya.  Dan seakan-akan Natal itu seperti di jelaskan di atas sebagai ujian toleransi dan Kebhinekaan Bangsa Indonesia.

Ada kelompok Islam yang mengharamkan dan ada pula yang membolehkan. Kedua pendapat tersebut berlandasakan ilmu dan pemahaman masing-masing.

Sebelum lebih jauh,  kita akan coba melihat pengertian Toleransi,  Menurut Wikipedia Toleransi adalah suatu sikap saling menghormati dan menghargai antarkelompok atau antarindividu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya. 

Sikap toleransi menghindarkan terjadinya diskriminasi sekalipun banyak terdapat kelompok atau golongan yang berbeda dalam suatu kelompok masyarakat. 

Contoh sikap toleransi secara umum antara lain: menghargai pendapat dan/atau pemikiran orang lain yang berbeda dengan kita serta saling tolong-menolong untuk kemanusiaan tanpa memandang suku/ras/agama/kepercayaannya.

Mengacu penjelasan di atas,  hemat saya Toleransi itu cukup kita menghormati dan membiarkan kelompok lain berkegiatan sesuai keyakinan nya dengan aman dan damai.  

Tanpa kita menganggu dan mengikuti kegiatan nya. Dan tidak boleh ada paksaan kelompok lain untuk mengikuti kegiatan kelompok nya.  Membiarkan kelompok lain berkegiatan tanpa di ganggu dan di paksa adalah cara bijak dalam bertoleransi.

Sebagai umat Islam, toleransi yang ditawarkan adalah toleransi yang sesuai dengan syariat Islam dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun