Mohon tunggu...
De' Iib
De' Iib Mohon Tunggu... -

Seorang pemuda, tertarik dengan desain grafis serta tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Setitik Kabut Selaksa Cinta

14 April 2013   19:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:12 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Oooh... kecoa,” Bayu segera membimbingnya keluar lalu membersihkan binatang binatang itu. Larasati terduduk lemas, rasanya binatang-binatangkecil itu seperti merambati sekujur tubuhnya,bulu kuduknya meremang karena kegelian,tapi tiba-tiba Larasati merasakan malu yang teramat sangat, masa sama kecoa saja takut! Larasati memang sangat jijik pada kecoa. Apa pikiran Bayu tentang aku ya? Pikir Larasati.

***

Selesai shalat dua rakaat dan zikir, Bayu memutar tubuhnya seratus delapan puluh derajat, ia menghadap persis di hadapan Larasti yang tertunduk.

“Ukhti...”

“Kok manggilnya Ukhti.... ?”protesnya.

“Habis mau dipanggil apa?Adik saja ya?”

Larasati menggeleng. Bayu menggaruk-garuk kepalanya. Larasati tersenyum geli.

“Panggil nama saja...”sambungnya.

“Panggil nama? Nggak mesra doong...,tapi boleh deh! Apa yaaa...Ras atau Roro?” Bayu menggoda Larasati. Larasati cemberut. Jelek amat panggilannya? Bayu terkikik melihat mulutnya yang manyun.

“Dipanggil... Yayang aja ya? Larasati merajuk. Seketika itu Bayu tertawa terbahak-bahak. Larasati sampai terperanjat. Serentak ia menyerang pinggang Bayu dengan cubitan.

Penulis:  Izzatul Jannah

Tahun: 2001

Penerbit: Era Intermedia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun