Mohon tunggu...
Fauzan Giriwardana
Fauzan Giriwardana Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Universitas Pelita Bangsa

Hobby Fotografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Teknologi Tepat Guna : Pengertian dan contoh Penerapannya

5 Januari 2025   16:51 Diperbarui: 5 Januari 2025   17:04 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Limbah kotoran sapi diolah menjadi biogas. Sumber: Jasa Sedot WC Murah


Teknologi Tepat Guna: Pengertian dan Contoh Penerapannya

Pengertian Teknologi Tepat Guna (TTG)

Teknologi Tepat Guna (TTG) adalah teknologi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik masyarakat dengan mempertimbangkan kondisi lokal, biaya, dan dampak sosial maupun lingkungan. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Mahatma Gandhi pada tahun 1925 melalui organisasi All-India Spinners Association. Di Indonesia, TTG mulai diperkenalkan pada 1980-an melalui program yang dipimpin oleh Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, dengan tujuan mempercepat pembangunan berbasis kebutuhan lokal.

Pada 2003, pemerintah Indonesia memperkuat implementasi TTG melalui berbagai program, seperti pengelolaan sumber daya alam dan pemanfaatan teknologi sederhana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Umumnya, TTG lebih berfokus pada solusi yang padat karya dibandingkan padat modal, sehingga cocok untuk diterapkan di wilayah pedesaan atau negara berkembang.

Karakteristik Teknologi Tepat Guna

1. Sederhana dan mudah digunakan: Teknologi harus dapat diaplikasikan dengan keterampilan yang dimiliki masyarakat lokal.

2. Murah dan ekonomis: Biaya pembuatan dan operasionalnya terjangkau.

3. Ramah lingkungan: Meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

4. Efisien: Meningkatkan produktivitas tanpa membebani masyarakat

5. Berbasis kebutuhan lokal: Dirancang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat setempat.

Bupati-Kotim-Halikinnor-saat-melihat-karya-dari-peserta-perlombaan-Inovasi-Teknologi-Tepat-Guna-di-halaman-Kantor-DPMD-Kotim-Selasa-21-Februari-2023
Bupati-Kotim-Halikinnor-saat-melihat-karya-dari-peserta-perlombaan-Inovasi-Teknologi-Tepat-Guna-di-halaman-Kantor-DPMD-Kotim-Selasa-21-Februari-2023

Contoh Penerapan Teknologi Tepat Guna

1. Biogas

Biogas adalah gas yang dihasilkan dari fermentasi bahan organik seperti kotoran ternak dan sampah rumah tangga. Teknologi ini sudah diterapkan di Desa Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo, di mana petani mengolah 20 kg kotoran sapi setiap hari menjadi bahan bakar alternatif. Selain mengurangi pencemaran lingkungan, biogas juga dapat digunakan untuk memasak dan penerangan.

2. Mesin Kukus Telur Asin (MEKUTUS)

MEKUTUS adalah inovasi teknologi untuk menghemat waktu dan energi dalam proses memasak telur asin. Teknologi ini sudah diterapkan di Jawa Timur, khususnya oleh pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang memproduksi telur asin. Mesin ini membantu meningkatkan produktivitas dengan mempersingkat proses pengukusan dan mengurangi biaya bahan bakar.

3. Budidaya Tumpang Sari

Sistem tumpang sari menggabungkan dua jenis tanaman berbeda pada satu lahan untuk meningkatkan produktivitas. Contohnya, kombinasi tanaman bawang daun yang dapat mencegah hama dengan bunga matahari yang menjadi tempat perlindungan serangga. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan hasil panen tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem.

Manfaat Teknologi Tepat Guna

1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat: Mempermudah aktivitas sehari-hari, terutama bagi masyarakat pedesaan.

2. Menghemat biaya: Membutuhkan investasi yang rendah dibandingkan teknologi canggih.

3. Mengurangi dampak lingkungan: Teknologi yang ramah lingkungan membantu menjaga keberlanjutan sumber daya alam.

4. Meningkatkan produktivitas: Mengoptimalkan proses produksi di sektor pertanian, peternakan, dan industri kecil.

Kesimpulan

Teknologi Tepat Guna (TTG) adalah solusi inovatif yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat lokal, berbiaya rendah, dan ramah lingkungan. Contoh penerapannya, seperti biogas, MEKUTUS, dan budidaya tumpang sari, menunjukkan bagaimana TTG dapat meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan masyarakat. Dalam skala yang lebih luas, TTG juga berperan penting dalam mendukung sektor industri dan UMKM untuk mempertahankan daya saing di pasar.

Dengan memanfaatkan TTG, masyarakat dapat mengatasi berbagai tantangan lokal sambil mendorong pembangunan yang berkelanjutan.

Referensi:

1. Gandhi, M. K. (1925). All-India Spinners Association.

2. Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. (1980). Program Teknologi Tepat Guna di Indonesia.

3. Pemerintah Indonesia. (2003). Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna.

4.ANTARA FOTO - Pengolahan biogas di KSU Nugraha Jaya, Cigugur, Kuningan, Jawa Barat.

5.Republik.co.id - Inovasi Teknologi Tepat Guna di Kabupaten Sukoharjo.

6.JawaPos.com - Mesin Kukus Telur Asin (MEKUTUS) di Jawa Timur.

7.Kompas.com - Budidaya Tumpang Sari dan Produktivitas Pertanian di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun