2. Menghemat biaya: Membutuhkan investasi yang rendah dibandingkan teknologi canggih.
3. Mengurangi dampak lingkungan: Teknologi yang ramah lingkungan membantu menjaga keberlanjutan sumber daya alam.
4. Meningkatkan produktivitas: Mengoptimalkan proses produksi di sektor pertanian, peternakan, dan industri kecil.
Kesimpulan
Teknologi Tepat Guna (TTG) adalah solusi inovatif yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat lokal, berbiaya rendah, dan ramah lingkungan. Contoh penerapannya, seperti biogas, MEKUTUS, dan budidaya tumpang sari, menunjukkan bagaimana TTG dapat meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan masyarakat. Dalam skala yang lebih luas, TTG juga berperan penting dalam mendukung sektor industri dan UMKM untuk mempertahankan daya saing di pasar.
Dengan memanfaatkan TTG, masyarakat dapat mengatasi berbagai tantangan lokal sambil mendorong pembangunan yang berkelanjutan.
Referensi:
1. Gandhi, M. K. (1925). All-India Spinners Association.
2. Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. (1980). Program Teknologi Tepat Guna di Indonesia.
3. Pemerintah Indonesia. (2003). Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna.
4.ANTARA FOTO - Pengolahan biogas di KSU Nugraha Jaya, Cigugur, Kuningan, Jawa Barat.