Mohon tunggu...
Fauzan
Fauzan Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Jurusan Hubungan Internasional UPN Yogyakarta

Peminat Studi Perbatasan (Limology) dan Studi Keamanan. Sekedar ingin berbagi cerita tentang perbatasan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Limology, Konsep Baru Studi Perbatasan?

1 Juli 2024   10:59 Diperbarui: 1 Juli 2024   11:30 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi Pribadi. Perbatasan Indonesia -Papua Nugini

Limology, Konsep Baru Studi Perbatasan?

Apa itu Limology? Pasti Anda tidak familier dengan istilah ini karena istilah Limology memang belum banyak dikenal di banyak kalangan, termasuk penstudi Geopolitik, Hubungan Internasional maupun penstudi perbatasan.

Secara keseluruhan, penggunaan istilah Limology dalam artikel ilmiah mulai muncul sekitar akhir tahun 1990-an, mencerminkan minat yang berkembang terhadap studi perbatasan sebagai bidang kajian yang kompleks dan multidisiplin. Saya sendiri baru mengenal istilah Limology sebagai studi perbatasan di tahun 2014, ketika sedang menyiapkan proposal disertasi doktoral mengenai perbatasan.

Istilah Limology berasal dari bahasa Latin "limes" yang berarti batas atau perbatasan dan "logos" yang berarti ilmu. Jadi Limology (border studies) adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari berbagai hal tentang perbatasan. Istilah Limology sebagai studi perbatasan pertama kali digunakan dalam konteks akademis pada akhir tahun 1990-an. 

Jika ditelusuri dari berbagai artikel ilmiah, salah satu tokoh yang awalnya menggunakan istilah Limology sebagai studi perbatasan adalah Kolossov & O'Loughlin (1998) dalam tulisannya New Borders for New World Orders: Territorialities at the fin-de-siecle. Dalam tulisannya ini menyebutkan bahwa dorongan untuk kebangkitan Limology (studi perbatasan) berasal dari konteks global tatanan pasca Perang Dingin.

Sejak saat itu, istilah Limology telah digunakan oleh beberapa peneliti dan akademisi dalam konteks yang lebih luas, mencakup berbagai aspek perbatasan seperti identitas nasional, migrasi, keamanan, dan tata kelola. Misalnya, istilah ini digunakan dalam bukunya Nail (2016) yang berjudul "Theory of the Border" yang memperkenalkan metodologi kritis untuk menganalisis batas-batas sosial dan material dalam berbagai domain kehidupan sosial.


Beberapa artikel ilmiah lain yang menggunakan istilah Limology sebagai studi perbatasan dalam tulisannya, antara lain: Kolossov (1998, 2005, 2006), Dmitrieva (2008), Nick Vaughan (2009), Laine (2015), Nail (2016, 2018), Ivanishcheva (2018), Shabily (2017), Stojanovic (2018), Bilczak (2018), Fauzan (2019), Akhmetzyanov (2022), dan Shuvalov (2023). Secara umum memang masih belum banyak penstudi perbatasan yang menggunakan istilah Limology, meskipun studi perbatasan telah berkembang sudah lama di berbagai belahan dunia.

Limology atau studi perbatasan adalah bidang interdisipliner yang mengeksplorasi sifat, fungsi, dan dampak perbatasan. Tidak hanya dianggap sebagai batas fisik yang memisahkan antar negara, perbatasan juga dilihat sebagai konstruksi sosial, politik, dan ekonomi yang kompleks yang mempengaruhi perilaku dan interaksi manusia. 

Bidang ini menekankan bahwa perbatasan bersifat dinamis dan terus-menerus didefinisikan ulang oleh peristiwa geopolitik, pola migrasi, dan perubahan sosio-ekonomi. Studi perbatasan menggabungkan berbagai disiplin ilmu seperti geografi, ilmu politik, sosiologi, antropologi, dan hubungan internasional untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang perbatasan.

Salah satu tema utama dalam studi perbatasan adalah geopolitik, di mana perbatasan memainkan peran penting dalam hubungan internasional dan dinamika kekuasaan global. Penelitian juga fokus pada migrasi dan mobilitas, memeriksa bagaimana perbatasan mempengaruhi pergerakan orang, termasuk pengungsi dan migran, serta isu-isu keamanan perbatasan dan hak asasi manusia. 

Selain itu, studi perbatasan mengeksplorasi bagaimana perbatasan membentuk identitas nasional dan budaya, menciptakan rasa kebersamaan atau perpecahan di antara populasi. 

Dampak ekonomi juga menjadi perhatian utama, dengan penelitian yang menyoroti bagaimana aktivitas ekonomi diatur oleh perbatasan dan bagaimana wilayah perbatasan dapat menjadi zona peluang atau kesulitan ekonomi. Dengan demikian, Limology atau studi perbatasan adalah bidang yang penting untuk memahami bagaimana perbatasan mempengaruhi dan dibentuk oleh masyarakat manusia dalam dunia yang semakin terhubung ini.

Dalam perkembangannya, konsep perbatasan bukanlah hanya konsep geografis dan politik, namun juga konsep sosial, budaya, ekonomi, dan psikologis. Perbatasan mempunyai beberapa fungsi, mencakup fungsi barrier, fungsi contact dan juga fungsi filter. Dikarenakan globalisasi, pendekatan-pendekatan teoritis baru pada konsep ini muncul. Proses globalisasi juga menciptakan identitas-identitas baru dan integrasi.

Koleksi Pribadi, Perbatasan Indonesia -Papua Nugini
Koleksi Pribadi, Perbatasan Indonesia -Papua Nugini

Proses integrasi bahkan mengarah pada munculnya mitos menghilangnya perbatasan. Namun para peneliti sepakat bahwa terlalu dini untuk membicarakan tentang dunia tanpa perbatasan (borderless). Mereka juga sepakat bahwa dikarenakan globalisasi, proses-proses dari fungsi sebagai barrier perbatasan menjadi menurun dan fungsi contact perbatasan mendorong pada meningkatnya aktivitas mobilitas lintas batas antar negara. Menurut Newman (2006), perbatasan menciptakan (atau mencerminkan) perbedaan dan membentuk garis pemisah tidak hanya antar negara dan ruang geografis, namun juga antara "kami" dan "mereka", "di sini" dan "di sana" dan "di dalam" dan "di luar".

Studi perbatasan, yang juga dikenal sebagai Limology, kini telah mengalami transformasi menjadi bidang multidisiplin dan interdisiplin yang dikembangkan oleh berbagai ahli, termasuk ilmuwan geografi, politik, sosiologi, antropologi, etnologi, psikologi, ekonomi, dan bahkan di bidang  teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun