Seharusnya para orangtua tidak lagi memberikan kebebasan atas bermimpi untuk anaknya, jika impian sang anak hanya akan dikerdilkan bahkan dimatikan begitu saja.Â
Perlu dipahami juga bahwa ketika anak menempuh pendidikan tidak sepenuhnya atas pilihan atau kemauannya, justru ini juga akan berdampak buruk pada mental anak itu sendiri. Namun syarat dan ketentuan tetap berlaku.
Jangan takut salah jurusan
Ada beberapa informasi menarik yang perlu diketahui oleh calon mahasiswa baru di setiap tahunnya. Tentang sebuah impian yang tak sejalan dengan keinginan orangtua, jangan terlalu risau.Â
Tahukah kamu, bahwa pada 2017 lebih dari 50% lulusan ITB bekerja tidak sesuai dengan jurusannya? Bukan ingin menjadikan ini sebagai patokan, hanya saja kuliah tidak selalu sejalan sebenarnya dengan apa yang diharapkan.
Kuliah bukan berarti tuntutan untuk tetap satu jalur dengan jurusan yang kita tempuh. Akan tetapi untuk mendapatkan sebuah pemahaman lebih tentu ini begitu berarti.
Tidak jarang mahasiswa yang mengambil jurusan ilmu komunikasi menjadi seorang ahli desain sebab dilatih semasa ia kuliah di luar ruangan.
Pada akhirnya, dilema dalam memilih jurusan tentu akan tetap terjadi selagi komunikasi antara anak dan orangtua tidak terjalin dengan baik, atau bahkan saling beradu ego. Menjadi titik yang cukup sulit juga tentunya untuk bisa mengalah atas permintaan orangtua yang justru berbeda dengan pilihan kita.Â
Namun, cobalah untuk tetap tenang, sebab terkadang kita sebagai anak perlu berdamai dengan impian, pun orangtua. Selagi kita bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi tentu itu sudah menjadi sebuah rasa syukur yang sangat mendalam. Sebab di luar sana masih banyak orang yang tak seberuntung kita. Dan coba pahami lagi, bahwa realita perkuliahan tak seindah rencana pribadi.Â
Selamat berjuang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H