2. Lebih memilih pola hidup asketis (zuhd) menggunakan khalwah, 'uzlah, dan tirakatan sebagaimana tergambar di corak kehidupan para pertapa,
3. Lebih mengutamakan kepuasaan spiritual yang bersifat individual daripada tanggung jawab sosial yg bersifat kolektif.
4. Memandang segala bentuk kebendaan (materi) menjadi sesuatu yg rendah, hina, serta sebagai faktor penghalang pengembangan kualitas ruhani.
5. Memandang aktivitas muamalah mirip bekerja, berdagang, bertani dengan memiliki isteri dan anak menjadi tindak mencintai dunia yg hina.
Di saat yg sama, seseorang yg memadukan pengamalan fikih dengan tasawuf akan menjauhi pola hidup hedonis.