Ihsan Esensi Ajaran Keruhanian pada Islam
Esensi ihsn terletak pada pencerahan bahwa insan setiap waktu berada pada pengawasan Allah serta para malaikat. kesadaran itu terletak pada kalbu yang mempunyai 2 kekuatan: al-quwwah al-dzawqiyyah (kepekaan emosi) serta al-quwwah al-rhiyyah (kepekaan spiritual). Ihsn sebagai kapital keruhanian (spiritual capital) buat menciptakan manusia yang baik dan bertanggung jawab pada melahirkan kebaikan pada manusia serta lingkungan hidup.
Aktivitas utama bertasawuf terfokus di tiga agenda. Pertama, tazkiyah al-nafs, membersihkan diri asal dosa akbar, dosa kecil, serta membersihkan diri berasal pelbagai penyakit hati serta sifat-sifat tercela. dari al-Sarrj (w. 988 M/378 H) terdapat empat langkah yg wajib dilakukan seseorang Muslim guna mewujudkan rencana tazkiyah al-nafs, mensucikan jiwa:
1. Al-'Ibdh, yaitu melakukan pelbagai ibadah secara istiqmah-mudawwamah, konsisten serta berkesinambungan,
2. Al-Mujhadah, yaitu usaha atau jihad melawan dorongan hawa nafsu.
3. Al-Riydhuh Al-Rhniyyah, pelatihan ruhani atau altarbiyyah al-rhniyyah, pendidikan spiritual (spiritual education)
4. Al-Inqith` ila Allh, yaitu mengorientasikan diri menggunakan satu prinsip bahwa hidup ini semata-mata buat Allah.
Kedua, taqarrub ila Allh, yaitu pengamalan tasawuf buat mendekatkan diri pada Allah. Allah dekat menggunakan insan, tetapi insan tak menyadarinya. Kalbu manusia tak memiliki kepekaan untuk merasakan kedekatan Allah, karena tertutup oleh dosa besar dan dosa kecil yang dilakukannya. Alquran membimbing manusia agar dapat merasakan kedekatan dengan Allah.
Ketiga, hudhr al-qalb ma'a Allh, yaitu mencicipi kehadiran Allah dalam kalbu seperti dijelaskan pada (Q.s. al-Tawbah [9]: 40). berasal ayat tadi dijelaskan bahwa tasawuf Alquran artinya ihsn dan ihsn adalah tasawuf Alquran. Ihsn ialah tasawuf salaf, sunn, serta qurani, yg tak bercampur menggunakan syathaht serta bidah.
ihsn, sebagaimana disebutkan artinya jalan ruhani yg sesuai dengan atsar Rasulullah Saw. Ihsn ialah pengamalan tasawuf menggunakan mengikuti serta membiasakan Sunah Nabi Saw. secara konsisten. Hanya dengan mengikuti dan mengamalkan tasawuf salaf, sunn, serta qurani jalan kebaikan global dan akhirat terbuka.
Integrasi Fikih dengan Tasawuf dalam Hadis