Mohon tunggu...
Fauzan Al Amin
Fauzan Al Amin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - mahasiswa institut tazkia

suka langit

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menerapkan Sila Ke-2 dalam Kehidupan

25 April 2024   04:31 Diperbarui: 25 April 2024   05:12 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sila ke-2 Pancasila yang berbunyi "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab", adalah bukti bahwa negara Indonesia menghargai manusia dan memperlakukan manusia secara adil serta beradab.

Seperti dilansir buku Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan terbitan Tunas Karya Guru, untuk SD/MI Kelas IV (2017), tidak saja dalam lingkup lingkungan yang luas seperti antarnegara, dalam lingkungan sekolah dan keluarga, juga lingkungan masyarakat pun pengamalan sila ke-2 Pancasila ini harus selalu diterapkan.

Kandungan butir-butir pengamalan dan nilai-nilai Pancasila yang sudah dirumuskan oleh para pendiri bangsa ini sejak sebelum kemerdekaan. Pada sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945, nama "Pancasila" diperkenalkan oleh Ir. Sukarno kepada peserta sidang.

Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia, bukan terbentuk dalam satu malam serta bukan hanya diciptakan oleh Ir. Sukarno saja, namun terbentuknya Pancasila melalui proses yang cukup panjang.

"Sila artinya asas atau dasar, Panca artinya lima, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal, dan abadi," Sukarno berpidato, seperti dikutip dari buku Risalah BPUPKI (1995) terbitan Sekretariat Negara RI.

Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah nilai yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai ini menegaskan pentingnya perlakuan yang adil, penuh kasih sayang, dan beradab terhadap sesama manusia. Penerapan sila kedua ini tercermin dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hubungan antarindividu, masyarakat, bahkan dalam skala yang lebih besar, yaitu dalam tatanan negara.

 

Penerapan sila ke 2 dalam sehari hari

 

Kemanusiaan yang adil bermakna bahwa setiap orang memiliki hak untuk diperlakukan dengan adil dan setara tanpa memandang perbedaan latar belakang, status, atau kepentingan. Ini menggarisbawahi pentingnya keadilan dalam segala hal, termasuk dalam sistem hukum, layanan publik, dan dalam interaksi sosial sehari-hari. Adil berarti memberikan kesempatan yang sama kepada semua orang untuk berkembang dan berkontribusi tanpa diskriminasi.

Beradab dalam konteks sila kedua berarti kita harus menghormati martabat manusia dalam segala hal. Ini mencakup cara kita berbicara, bertindak, dan berinteraksi satu sama lain. Sikap beradab mengajarkan kita untuk mendengarkan dengan empati, berbicara dengan hormat, dan menunjukkan kesopanan dalam semua situasi.

Penerapan sila kedua dapat dilihat dalam berbagai contoh kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam dunia pendidikan, nilai ini tercermin dalam cara guru memperlakukan setiap siswa dengan penuh hormat dan memberikan kesempatan yang sama untuk belajar. Di tempat kerja, kemanusiaan yang adil dan beradab tercermin dalam kebijakan penggajian yang adil dan lingkungan kerja yang menghargai keragaman.

Dalam skala yang lebih luas, penerapan sila kedua tercermin dalam kebijakan pemerintah yang berpihak pada keadilan sosial dan perlindungan hak asasi manusia. Pemerintah yang berdasarkan sila kedua akan berupaya untuk mengatasi ketimpangan sosial, memberantas diskriminasi, dan mendorong partisipasi seluruh warga negara dalam proses demokrasi.

Penerapan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab juga terlihat dalam kehidupan sosial masyarakat. Contohnya, kesadaran akan pentingnya sikap menghormati sesama akan mendorong kita untuk berkontribusi dalam kegiatan sosial dan kegiatan amal untuk membantu mereka yang kurang beruntung.

Dengan menerapkan sila kedua secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih harmonis, penuh toleransi, dan berkeadilan. Penting bagi setiap individu dan pemerintah untuk terus memupuk nilai-nilai ini agar kita dapat hidup bersama dalam kedamaian dan kemakmuran. Semua itu dimulai dari kesadaran dan tekad untuk memperlakukan semua orang dengan kemanusiaan yang adil dan beradab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun