Produk "Tebo Lai" sendiri berjenis Robusta, dengan sistem petik merah dan dengan pengeringan tidak dibawah matahari lansung melainkan ditutupi dengan seng tranparan. Produk dengan semagat perihatin akan kesejahteraan petani tak kunjung membaik tersebut setidaknya telah mengeluarkan produk lebih dari 800 kilo per bulannya. Bahkan bulan-bulan tertentu permintaan pasar tidak bisa dipenuhi. Tentu hal tersebut akan dampak positif bagi perekonomian petaninya, dikarenakan "Tebo Lai" membeli hasil petik merah dengan harga tertinggi dipasaran bahkan terkadang sesaui dengan permintaan petani.
Produk yang ditanam 800 sampai 1.200 MDPL tersebut tidak hanya mengeluarkan kopi bubuk melainkan juga berupa beras kopi. Tidak hanya soal bisnis, jual, beli dan untung tapi education dan setia mendampingi para petani lebih utama bagi rumah produksi "Tebo Lai". Lahir di tahun 2018 silam, rumah produksi dikelola lansung oleh putra daerang yang lahir kemudian besar di Lebong, Dezon, merupakan alumni Kesejahteraan Sosial Universitas Bengkulu.
Tidak banyak dari kita yang berpikir dan mempunyai konsef seperti rumah produksi "Tebo Lai", yang menjadikan petani sebagai objek pembangunan dan kesejahteraan targetnya. Konsef memperpendek pasar semacam ini harus dikedepankan, bukan mendatangkan investor skala besar yang ujung-ujungnya timbul permasalahan baru bahkan tekadang menimbulkan konplik lahan dengan petani. Sudah saatnya petani atau masyarakat menjadi objek bukan subjek pembangunan, utamanya soal peningkatan tarap hidup, kemiskinan dan ketimpangan sosial bangsa ini.
Selain education dan kesejahteraan petani, "Tebo Lai" bertekad menembus pasar Internasional, terdekat pasar Turki akan berusaha ditembus dan lebih jauh lagi Tumur Tengah bahkan Eropa. Jika kebanyakan dari kita berpikiran demikian, berapa bangak petani dan masyarakat disekeliling kita akan terbantu.
Oleh: Ahmad Fauzan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H