Mohon tunggu...
Fauzan Nalal Murom
Fauzan Nalal Murom Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Lepas

Yoksii~

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Pembebasan & Warisan Perjuangan

28 Juni 2024   19:40 Diperbarui: 28 Juni 2024   19:49 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di desa pejuang itu, Siti menyimpan dendam mendalam dan kesedihan yang tak terucapkan. Kehilangan ayahnya menjadi luka yang tak bisa sembuh. Meskipun dia menemukan perlindungan, setiap malam dia terjaga, memikirkan pengorbanan ayahnya dan keinginan untuk membalas dendam kepada tentara Jepang.

Meskipun bekas luka dari trauma itu masih ada, Siti menemukan kekuatan dalam komunitas baru yang mendukung perjuangannya. Ia bertekad melanjutkan semangat ayahnya, menginspirasi pemuda-pemuda desa untuk melawan penjajah. Dendamnya berubah menjadi semangat juang, menjaga api perlawanan tetap menyala di tengah kesulitan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun