Serius deh, not everything is about you! Kadang, orang nggak balas chat bukan karena benci, tapi karena sibuk. Orang nggak senyum bukan karena kesel, tapi lagi mikirin cicilan. Orang ngobrol bisik-bisik bukan karena ngomongin kita, tapi lagi ngebahas harga tahu bulat yang naik.
Jadi, sebelum berprasangka buruk, coba tanya ke diri sendiri: "Apakah ini beneran masalah gue, atau cuma ego gue yang pengen diperhatiin?" Kalau jawabannya yang kedua, chill aja, bro!Â
2. Praktikkan "Benefit of the Doubt"
Kalau ada orang yang bersikap aneh, coba kasih mereka keuntungan dari keraguan alias anggap dulu mereka punya alasan positif.
Contoh:
- "Bos nggak senyum ke gue. Mungkin dia lagi pusing, bukan karena gue salah."
- "Teman nggak balas chat. Bisa jadi dia lagi sibuk, bukan karena sebel."
- "Orang nggak ngajak gue nongkrong. Mungkin mereka pikir gue sibuk, bukan karena gue nggak dianggap."
Dengan latihan ini, kita bisa mulai rewire otak supaya lebih fokus ke yang positif daripada yang negatif.
3. Terapkan Aturan "Konfirmasi Dulu, Jangan Asumsi"
Prasangka buruk sering lahir dari asumsi yang nggak dicek dulu. Makanya, sebelum ngebangun teori konspirasi dalam kepala, coba tanya langsung.
Misalnya:
"Eh, tadi lo kelihatan bete. Ada apa?"
"Oh, nggak kok. Gue cuma lapar."
Lihat? Masalah kelar dalam 3 detik, daripada overthinking seharian!
4. Latihan Mindfulness & Self-Awareness