Mohon tunggu...
Pekik Aulia Rochman
Pekik Aulia Rochman Mohon Tunggu... Penulis - Petualang Kehidupan Dimensi Manusia yang diabadikan dalam https://theopenlearner333.blogspot.com/

I can't do anything, I don't know anything, and I am nobody. But, I am An Enthusiast in learning of anything.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

IMLEK 2025: Momen Toleransi, Refleksi, dan Perencanaan di Tahun Baru

29 Januari 2025   10:54 Diperbarui: 29 Januari 2025   11:16 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Imlek bukan hanya milik masyarakat Tionghoa. Ia adalah bagian dari kisah besar Indonesia tentang bagaimana kita belajar untuk hidup bersama dalam harmoni. Karena pada akhirnya, seberapa kuat suatu bangsa bukan ditentukan oleh keseragaman, tetapi oleh kemampuannya menjaga keseimbangan di tengah perbedaan.

Penutup

Tahun Baru Imlek bukan hanya tentang perayaan meriah, petasan, atau angpao (yang belum pernah saya terima ). Lebih dari itu, Imlek adalah momen refleksi untuk melihat ke belakang, merancang masa depan, dan memahami bahwa keberagaman adalah kekuatan.

Dari sejarahnya di Indonesia, kita belajar bahwa sesuatu yang dulu dianggap terbatas bisa berkembang menjadi simbol toleransi. Dari filosofi Imlek, kita diajak untuk memahami bahwa perubahan itu perlu strategi dan kebijaksanaan. Dan dari tradisi berbagi angpao, kita diingatkan bahwa rezeki tidak hanya soal uang, tetapi juga kebahagiaan yang bisa kita sebarkan kepada orang lain.

Sebagai seorang muslim dan mahasiswa Kajian Ketahanan Nasional, saya melihat Imlek bukan sekadar budaya etnis tertentu, tetapi bagian dari narasi besar Indonesia tentang persatuan dalam keberagaman. Karena pada akhirnya, entah itu Imlek, Lebaran, atau perayaan lainnya, kita semua memiliki harapan yang sama: hidup yang lebih baik, keluarga yang lebih harmonis, dan masa depan yang lebih cerah.

Jadi, apa pun latar belakang kita, mari jadikan Imlek 2025 ini sebagai momen refleksi dan perencanaan. Karena seperti kata pepatah Tionghoa:

"Perjalanan seribu mil dimulai dari satu langkah pertama."

Selamat Tahun Baru Imlek 2025! Semoga kita semua semakin bijak dalam merancang langkah ke depan.

Sumber Referensi:

Sejarah dan Tradisi Imlek di Indonesia

  1. Hoon, C. Y. (2017). Chinese Identity in Post-Suharto Indonesia: Culture, Politics and Media. Nordic Institute of Asian Studies.

  2. Setijadi, C. (2017). Chinese Indonesians in Post-Suharto Indonesia: Identity, Culture, and Politics. ISEAS Publishing.

Filosofi dan Refleksi dalam Perayaan Imlek

  1. Fan, C., & Chen, Y. (2021). The Lunar Calendar and Its Cultural Significance in Chinese Society. Cambridge University Press.

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun