Kupasan Disertasi dan Kontribusi Strategis
Disertasi Ridwan Arifin yang berjudul "Studi Kritis Pengawasan dan Pemeriksaan Keimigrasian di Perbatasan Maritim Indonesia" adalah upaya komprehensif untuk memberikan solusi strategis bagi permasalahan pengawasan keimigrasian di Indonesia. Melalui pendekatan grounded theory, penelitian ini berhasil mengidentifikasi tantangan utama dan menawarkan kerangka kerja yang inovatif.
Metodologi Penelitian
Pendekatan grounded theory yang digunakan dalam penelitian ini memungkinkan peneliti untuk membangun teori berdasarkan data empiris. Metode ini melibatkan:
- Wawancara Mendalam:Â Menggali wawasan dari pejabat imigrasi, Bakamla, dan pemangku kepentingan lainnya.
- Analisis Data Kualitatif:Â Menggunakan teknik pengkodean untuk mengidentifikasi pola utama.
- Konstanta Perbandingan:Â Membandingkan data lapangan dengan teori yang ada untuk menghasilkan kerangka kerja baru.
Metodologi ini memberikan landasan kuat untuk menghasilkan solusi yang aplikatif sekaligus relevan dengan kebutuhan lapangan.
Temuan Utama
- Lima Fase Pengawasan Keimigrasian
- Identifikasi Risiko:Â Menganalisis potensi ancaman di wilayah perbatasan.
- Analisis Data: Mengolah informasi secara real-time dengan teknologi modern.
- Pengawasan Fisik: Mengoptimalkan kehadiran aparat di titik strategis.
- Penegakan Hukum:Â Menindak pelanggaran dengan regulasi yang tegas.
- Evaluasi Berkelanjutan:Â Meninjau ulang kebijakan secara sistematis.
- Pendirian Pangkalan Laut Keimigrasian (PLK)
- PLK diusulkan sebagai pusat kendali pengawasan di wilayah maritim strategis.
- PLK dilengkapi dengan teknologi canggih seperti pemantauan berbasis satelit dan sistem manajemen risiko digital.
- Harmonisasi Regulasi
- Penyesuaian Undang-Undang Keimigrasian dengan konvensi internasional seperti UNCLOS dan IMO FAL.
- Kolaborasi Lintas Sektor
- Mengintegrasikan kerja antara Ditjen Imigrasi, Bakamla, TNI AL, dan lembaga terkait lainnya untuk menciptakan pengawasan yang lebih efektif.
Kontribusi dari Pidato Promosi Doktor
Dalam pidato promosi doktornya, Pak Ridwan menekankan bahwa "tulisan adalah artefak pikiran manusia." Melalui karya ilmiah, beliau percaya bahwa solusi yang nyata dapat diciptakan untuk mengatasi masalah yang kompleks. Beliau juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dan penguatan regulasi sebagai langkah strategis untuk menjawab tantangan pengawasan perbatasan.
"Kolaborasi lintas sektor bukan sekadar pilihan, tetapi kebutuhan mendesak dalam menghadapi ancaman global." -- Ridwan Arifin
Pak Ridwan menggambarkan perbatasan maritim sebagai "pintu gerbang keamanan nasional" yang memerlukan pendekatan terpadu. Solusi yang diusulkan dalam disertasi ini, seperti PLK dan lima fase pengawasan, tidak hanya inovatif tetapi juga aplikatif, memberikan panduan nyata bagi pengelola kebijakan di Indonesia.
Dengan kontribusi strategis ini, disertasi Ridwan Arifin menjadi referensi penting bagi akademisi, pembuat kebijakan, dan praktisi yang terlibat dalam pengawasan keimigrasian. Ini bukan sekadar karya akademik, tetapi juga panduan praktis untuk masa depan yang lebih baik.