Mohon tunggu...
P.Aulia Rochman
P.Aulia Rochman Mohon Tunggu... Penulis - Petualang Kehidupan Dimensi Manusia yang diabadikan dalam https://theopenlearner333.blogspot.com/

I can't do anything, I don't know anything, and I am nobody.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengaji dengan Hati: Transformasi Tilawah Menjadi Jalan Kehidupan

4 Januari 2025   09:38 Diperbarui: 4 Januari 2025   09:55 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dunia yang semakin sibuk, menghidupkan tilawah adalah bentuk mindfulness Islami. Sama seperti meditasi yang membantu orang menemukan ketenangan, tilawah yang bermakna memberikan ruang refleksi di tengah hiruk-pikuk modern. Dengan cara ini, Al-Qur'an menjadi cahaya yang menerangi perjalanan hidup kita, bukan sekadar bacaan yang rutin dilakukan. Dan untuk memulainya, kita harus bertanya pada diri sendiri: "Apakah aku membaca Al-Qur'an untuk terhubung, atau hanya untuk menyelesaikan kewajiban?"

Apa Itu Tilawah dengan Hati?

Tilawah dengan hati adalah pengalaman spiritual yang melibatkan lebih dari sekadar melafalkan ayat-ayat Al-Qur'an. Ini adalah proses membawa makna setiap kata masuk ke dalam jiwa, hingga menyentuh setiap sudut hati kita.

"Maka tidakkah mereka menghayati Al-Qur'an? Kalau kiranya Al-Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya." (QS. Muhammad: 24)

Bagi Aulia, tilawah dengan hati adalah sesuatu yang baru. Ia mulai mencoba membacanya perlahan, dengan memaknai setiap ayat. Saat membaca, "Dan janganlah kamu merasa lemah, dan janganlah pula bersedih hati..." (QS. Ali Imran: 139), Aulia tidak hanya mendengar kata-kata itu, tetapi membiarkannya menyentuh bagian terdalam dirinya. Seolah-olah Tuhan sedang berbicara langsung, memberi kekuatan yang ia butuhkan.

Tilawah dengan hati adalah tentang kehadiran penuh---mindfulness. Sama seperti menikmati secangkir kopi panas di pagi hari, kita tidak hanya meneguknya, tetapi juga menikmati aroma, rasa, dan kehangatan. Begitu pula dengan Al-Qur'an. Kita tidak hanya membaca, tetapi merenungkan, merasakan, dan mempersilakan ayat-ayat itu mengalir ke dalam kehidupan kita.

Dengan tilawah seperti ini, setiap ayat menjadi sumber inspirasi, setiap kalimat menjadi bimbingan, dan setiap bacaan menjadi perjalanan spiritual yang mendalam. Inilah tilawah yang benar-benar hidup---membawa kita dari sekadar membaca menuju memahami dan merasakan kehadiran Tuhan.

Langkah-Langkah Menuju Tilawah yang Bermakna

Tilawah yang bermakna dimulai dari kesadaran bahwa membaca Al-Qur'an bukanlah sekadar tugas agama. Ini adalah waktu untuk berhenti sejenak dari dunia yang penuh kesibukan, dan memfokuskan hati serta pikiran pada pesan-pesan ilahi. Membaca dengan hati mengubah ayat menjadi percakapan, bukan hanya bacaan.

1. Persiapkan Hati dan Pikiran: Sebelum memulai tilawah, luangkan waktu sejenak untuk menenangkan diri. Pilih tempat yang tenang, jauh dari distraksi. Bayangkan diri Anda sedang berbicara langsung dengan Tuhan.

2. Baca dengan Perlahan: Tilawah bukan tentang cepat menyelesaikan halaman. Bacalah dengan perlahan, nikmati setiap kata. Rasakan bagaimana ayat-ayat itu berbicara kepada Anda. Misalnya, saat membaca ayat-ayat tentang kasih sayang Tuhan, bayangkan kasih sayang itu hadir dalam hidup Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun