Mohon tunggu...
P.Aulia Rochman
P.Aulia Rochman Mohon Tunggu... Penulis - Petualang Kehidupan Dimensi Manusia yang diabadikan dalam https://theopenlearner333.blogspot.com/

I can't do anything, I don't know anything, and I am nobody.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengapa Mimpi Anda Tak Terwujud? Temukan Misi Jiwa untuk Keuangan yang Bermakna

3 Januari 2025   15:34 Diperbarui: 3 Januari 2025   15:34 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto seseorang yang sedang merenung. dokpri made by chatgpt

Langkah 2: Audit Pengeluaran

Lihat laporan pengeluaran Anda selama tiga bulan terakhir. Tanyakan pada diri Anda: "Apakah uang saya digunakan untuk mendukung apa yang penting bagi saya?" Misalnya, apakah sebagian besar uang Anda habis untuk hal-hal yang tidak benar-benar Anda nikmati, seperti makan di restoran mahal hanya demi gengsi? Catat pengeluaran yang tidak mencerminkan nilai-nilai Anda.

Langkah 3: Buat Rencana Finansial yang Bermakna

Kini, bayangkan keuangan Anda sebagai alat untuk mendukung misi hidup Anda. Buat rencana sederhana: sisihkan sebagian dari penghasilan Anda untuk mendukung tujuan yang Anda yakini. Misalnya, jika Anda ingin membantu pendidikan anak-anak kurang mampu, buat dana khusus untuk donasi. Jika Anda ingin mengejar seni, mulailah menabung untuk membeli alat yang mendukung karya Anda.

Menemukan Misi Jiwa dan Menghubungkannya dengan Keuangan. dokpri made by chatgpt
Menemukan Misi Jiwa dan Menghubungkannya dengan Keuangan. dokpri made by chatgpt

"Uang adalah alat, bukan tujuan. Gunakan dengan bijak untuk mendukung perjalanan Anda menuju kehidupan yang bermakna," kata seorang ahli keuangan yang fokus pada keberlanjutan hidup.

Inspirasi Nyata: Mereka yang Hidup Berdasarkan Misi Jiwa

Profil 1: Andi, Sang Penggerak Sosial

Andi adalah seorang mantan eksekutif di perusahaan besar yang memutuskan untuk meninggalkan gaji besar demi membuka usaha sosial. "Saya sadar, bekerja 14 jam sehari hanya untuk mengejar target perusahaan tidak sejalan dengan apa yang saya inginkan dalam hidup," ujarnya. Dengan tabungan yang ia kumpulkan selama bertahun-tahun, Andi memulai usaha kecil yang memproduksi barang-barang kerajinan dari bahan daur ulang. Kini, ia tidak hanya mendapatkan penghasilan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi komunitas lokal.

"Setiap barang yang saya jual adalah kontribusi kecil untuk bumi yang lebih baik," kata Andi.

Profil 2: Mia, Sang Seniman Minimalis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun